google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio - PLANTER AND FORESTER

Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio

 Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio

Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio

Mandar besar atau Purple swamphen (Porphyrio porphyrio) biasanya dapat dijumpai di rawa-rawa yang lebih besar dan daerah rumpun gelagah di dataran rendah. 

Burung yang terbilang lincah dan berwarna ungu kebiru-biruan ini memiliki paruh dan kaki warna merah.

Jika ingin melihatnya, kita harus mengintip diam-diam karena ia bersembunyi di antara rumpun gelagah.

Masyarakat bisa melihatnya langsung jika mandar besar terbang pendek di atas tumbuh-tumbuhan dengan kaki yang menjuntai.Burung ini mempunyai tinggi sekitar 43 cm. 

Untuk makanannya sendiri, Mandar besar biasanya makan serangga seperti serangga air dan larvanya ataupun hewan-hewan kecil lainnya.Selain itu burung Mandar juga suka jenis padi-padian dan tumbuh-tumbuhan air

Nama Populer - Pop name:  Mandar Besar, Purple Swamphen 
Nama Latin - Latin Name   Porphyrio porphyrio
Family                         : Rallidae
Origin - Daerah Asal          Eropa, Afrika, Pulau Samoa di Samudera pasifik dan Asia, termasuk Indonesia. 

Ciri khas                             :  bulu yang berwarna putih pada bagian bawah ekor dekat pantatnya.
Keunikan                            :  sering menyelam untuk mengambil gulma air dari dasar danau
Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio

Ciri ciri dan Identifikasi Satwa 

Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, burung ini juga mempunyai ciri unik lainnya, yakni memiliki bulu yang berwarna putih pada bagian bawah ekor dekat pantatnya.

Kemudian, paruh dan perisai dahi berwarna putih mencolok serta mempunyai iris merah. Bunyi kicauannya keras dan tajam, yakni kik..kiik. Bisa dibilang bahwa burung Mandar besar sering menyelam untuk mengambil gulma air dari dasar danau. Selain itu, hewan yang satu ini senang berkelahi dan saling mengejar pada waktu berbiak. Adapun ciri lainnya adalah burung ini biasanya berlari panjang di atas air sebelum lepas landas.

Habitat Satwa

Habitat  Burung Mandar Besar senang hidup berkelompok dan cenderung memilih daerah yang dekat dengan tanah, sawah, danau-danau, atau rawa-rawa sebagai sarangnya. Karena kecenderungannya hidup di daerah yang berair atau rawa-rawa, maka Mandar besar disebut dengan Ayam Rawa

Penyebaran Satwa

Penyebaran Mandar besar dapat ditemukan di Eropa, Afrika, Pulau Samoa di Samudera pasifik dan Asia, termasuk Indonesia. 

Di Indonesia burung ini biasanya terdapat di Pulau Sulawesi yang juga merupakan habitat dari burung jenis Terkuak dan Ayam-ayaman, orang-orang di sana biasa menyebutnya dengan nama Dentunda.

Burung ini tidak tercatat di Sumatra dan termasuk burung yang jarang berkunjung di Kalimantan, Jawa dan Bali. Dulu diketahui merupakan populasi berbiak di danau-danau daerah pegunungan seperti dataran tinggi Yang yang berada di Jawa Timur, akan tetapi sekarang tidak ditemukan lagi.Penyebaran Global paleartik, pada musim dingin Mandar Besar berada di daerah selatan tetapi jarang mencapai Indonesia., namun dapat ditemukan di Pulau Irian.

Morfologi Satwa

Morfologi Mandar besar dapat mencapai ukuran sebesar 40 cm. Ini berarti fauna yang satu ini memiliki ukuran badan yang lebih besar daripada burung Terkuak (burung yang aktif pada malam hari dan mempunyai suara seperti terkruak terkruak).

Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio

Reproduksi Satwa

Western swamphens alias  Burung Rawa barat umumnya berkembang biak musiman, berkorelasi dengan puncak curah hujan di banyak tempat, atau musim panas di iklim yang lebih beriklim. Western swamphens alias  Rawa ungu berkembang biak di hamparan buluh hangat. Pola perilaku sosialnya cenderung monogami.

Pasang sarang di atas tumpukan besar bendera buluh yang terjalin, dll., Di atas puing-puing yang mengambang atau di antara buluh yang kusut sedikit di atas permukaan air di rawa-rawa, gumpalan semak di padang atau rumput panjang yang tidak terawat. Setiap burung dapat bertelur 3-6 butir telur berbintik, batu kekuningan pucat sampai kekuningan kemerahan, bercak dan berbintik coklat kemerahan. Masa inkubasi adalah 23-27 hari, dan dilakukan oleh kedua jenis kelamin. Anak ayam dewasa sebelum waktunya berbulu dengan bulu hitam berbulu halus dan dapat meninggalkan sarang segera setelah menetas, tetapi akan sering tinggal di sarang selama beberapa hari. Anak ayam muda diberi makan oleh orang tua mereka (dan anggota kelompok) selama 10–14 hari, setelah itu mereka mulai makan sendiri

Reproduksi Telur mandar besar, Telur yang dihasilkannya bisa mencapai belasan butir. Setiap betina Mandar besar mampu bertelur 3-6 butir setiap periode berbiak dengan sarang yang dapat menampung sampai 12 butir telur.Kemudian, paruh dan kaki burung ini berukuran besar serta pendek dan di atas kepalanya terdapat warna merah yang menyerupai jengger ayam

Klasifikasi Satwa 
Kingdom    :  Animalia
Phylum      Chordata
Class         : Aves

Order         : Gruiformes
Family        : Rallidae
Subfamily   : 
Genus        : Porphyrio
Species      : Porphyrio porphyrio
Binomial name
Porphyrio porphyrio (Linnaeus, 1758)

Status Konservasi
Saat ini rawa barat adalah umum secara lokal, dengan populasi terbesar di Spanyol. Sebelumnya terdaftar sebagai "Langka" oleh Uni Eropa (  as "Rare" by the European Union)  , tetapi telah dihapus dari daftar ke "Dilokalkan".

Lokasi Pemotretan Satwa

Lokasi pemotretan di Taman Safari Bogor, Bogor, Jawa Barat

Detail :
Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D5200
F Stop : f/5.6
Exposure time : 1/125 sec.
ISO Speed : ISO 400 
Focal lengh : 300 mm
Lens : Sigma 70-300mm f/4-5.6 DG Macro 


Kamus Identifikasi Flora dan Fauna serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Flora dan Fauna 
Planter and Forester

0 Response to "Mandar besar atau Purple swamphen, Porphyrio porphyrio"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel