google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Bunga, Terjadinya Penyerbukan atau Persarian (Pollinatio), Proses menuju Pembuahan (Fertilisatio) - PLANTER AND FORESTER

Bunga, Terjadinya Penyerbukan atau Persarian (Pollinatio), Proses menuju Pembuahan (Fertilisatio)

Proses Bunga Menjadi Buah

Catharanthus roseus

Bunga, Terjadinya Penyerbukan atau Persarian (Pollinatio), Proses menuju Pembuahan (Fertilisatio)

Masih dalam kelanjutan cerita morfologi Bunga, maka berikut ini berlanjut pada terjadinya Pollinatio dan Fertilisation.

Bunga merupakan organ tumbuhan yang nantinya akan menjdi buah dan di dalam buah nantinya akan terjadi biji dan di dalam biji terdapat calon tumbuhan baru yaitu lembaga.

Itu adalah cerita perkembangbiakan Generatif yang menceritakan proses dan fungsi berbagai bagian bagian bunga.

Buah, Biji dan lembaga hanya akan terjadi atau terbentuk setelah terlebih dahulu pada bunga terjadi peristiwa Penyerbukan atau Pollinatio dan pembuahan atau fertilisatio.

Penyerbukan (Pollinatio) adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (untuk golongan tumbuhan biji tertutup) atau angiospermae atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (untuk tumbuhan berbiji telanjang) atau Gymnospermae. Sedang, pembuahan (Fertillisation) adalah terjadinya perkawinan (persatuan atau peleburan menjadi satu) sel telur yang terdapat dalam kandung lembaga di dalam bakal biji dengan suatu inti yang berasal dari serbuk sari.

Bunga yang mengalami peristiwa tersebut, kepala sarinya akan pecah atau membuka dan mengeluarkan serbuk sari. Yang pada akhirnya serbuk sari sampai ke kepala putik dan terjadilah penyerbukan. Apabila serbuk sari jatuh pada kepala putik yang cocok, maka serbuk sari akan berkecambah, terjadilah buluh serbuk sari yang tumbuh menuju ke arah bakal biji. Selama pertumbuhn ini, inti dalam serbuk sari membelah menjadi dua, satu pada bagian depan buluh yang menjadi penuntun gerak tumbuh buluh itu ke arah bakal biji (inti vegetatif), dan yang kedua (inti generatif) lalu membelah lagi menjadi dua inti sperma. Setelah sampai pada liang bakal biji, inti vegetatif binasa, dinding buluh pada bagian itu terlarut dan kedua inti sperma menuju ke kandung lembaga.

Sementara itu, dalam kandung lembaga lainnya membelah tiga kali secara berurutan sehingga terjadi 8 inti. Dari 8 inti, tiga menuju ke tempat yang berhadapan dengan liang bakal biji, dan dari ke 3 inti itu, satu merupakan sel telur (ovum) dan dua di kanan dan kiri merupakan pengarak atau pendamping (synergida). 

Tiga inti lainnya menuju ke bagian kandung lembaga yang berlawanan dengan liang kandung lembaga (disebut dengan chalaza)dan menjadi antipoda, dua lagi menuju ke tengah kandung lembaga dan bersatu menjadi inti kandung lembaga sekunder. 

Dua inti generatif dari buluh serbuk sari tadi, satu kawin dengan sel telur dan hasil peleburan akan menjadi lembaga. Inti generatif yang kedua kawin dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk jaringan tempat penimbunan cadangan makanan. Peristiwa perkawinan ini disebut pembuahan, dan yang diuraikan diatas tadi disebut dengan pembuahan ganda. 

Pembuahan ganda hanya terjadi pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae), sedangkan pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae)  tidak ada inti kandung lembaga sekunder, jadi yang dapat mengadakan perkawinan hanyalah sel telur saja dan dikataka dengan pembuahan tunggal.

Jika persarian yang diikuti oleh pembuahan berhasil, bakal buah akan tumbuh menjadi buah, bakal biji menjadi biji, sementara bagian- bagian bunga lainnya menjadi layu dan gugur. 

Hanyaterkadang terdapat bagian bunga yang setelah terjadinya persarian dan pembuahan tidak gugur, anomali, dan ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah.

Penyerbukan tidak selalu diikuti oleh pembuahan. Penyerbukan hanya diikuti pembuahan bila tumbuhan diserbuki oleh tumbuhan yang sama atau sejenis, jika tidak pembuahan tidak akan berlangsung. Hal ini disebabkan karena serbuk sari yang jatuh pada kepala putik tumbuhan yang berbeda tidak dapat tumbuh menjadi buluh serbuk sari atau bila dapat tumbuh menjadi buluh serbuk sari, buluh serbuk sari biasanya akan mengalami kegagalan dalam pertumbuhannya sehingga tidak dapat mencapai bakal biji.

Dalam bakal buah yang mengandung banyak bakal biji, agar semua bakal biji dapat tumbuh menjadi biji, maka masing-masing harus dibuahi, jadi pada kepala putik harus ada sekurang-kurangnya sejumah serbuk yang sama dengan jumlah bakal biji dalam bakal buah. Namun, seringkali dalam kenyataan selalu ada saja beberapa bakal biji yang tidak dapat dicapai oleh buluh serbuk sari, sehingga tidak terjadi pembuahan. Bakal biji itu, dalam perkembangan akan terdesak oleh biji-biji yang lain dan akhirnya hanya merupakan biji yang kecil, keriput dan tidak akan tumbuh menjadi tumbuhan baru karena dalam bakal biji itu tidak terbentuk lembaga.

Sebaliknya meskipun tidak terjadi pembuahan, ada pula kalanya bakal biji dapat berkembang menjadi biji dengan didalamnya terdapat lembaga, jadi sel telur dengan tidak dibuahi dapat tumbuh menjadi lembaga. Terjadinya lembaga dari sel telur tanpa pembuahan dinamakan Partenogenesis.  

Pembentukan calon tumbuhan baru (lembaga) yang disertai dengan perkawinan antara sel telur dan inti sperma disebut amfimiksis (amphimixis), sedang pembentukan lembaga tanpa adanya perkawinan disebut apomiksis (apomixes) contoh partenogenesis pada tumbuhan pisang.

Bagian tumbuhan yang sering dideskripkan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat ditambahkan dengan gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.


0 Response to "Bunga, Terjadinya Penyerbukan atau Persarian (Pollinatio), Proses menuju Pembuahan (Fertilisatio)"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel