google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Fungsi Tanaman Tepi Jalan dan Poulownia, Paulownia tomentosa (Thunb.) Steud. Sebagai Tanaman Tepi Jalan - PLANTER AND FORESTER

Fungsi Tanaman Tepi Jalan dan Poulownia, Paulownia tomentosa (Thunb.) Steud. Sebagai Tanaman Tepi Jalan

Fungsi Tanaman Tepi Jalan dan Poulownia, Paulownia tomentosa (Thunb.) Steud. Sebagai Tanaman Tepi Jalan

Tanaman Poulownia, Poulownia tomentosa

Penataan jalur hijau sepanjang didasarkan pada tujuan yang akan dicapai dan disesuaikan dengan karakter lingkungan setempat sehingga terbentuk lanskap jalan raya dengan ciri khas tertentu. Jalan harus memenuhi aspek. efisiensi, keamanan, kenyamanan serta penampilan yang menyenangkan untuk memperlancar sirkulasi dan mengantisipasi efek-efek yang ditimbulkannya seperti polusi, kebisingan, panas, dan ketidaknyamanan. 

Salah satu faktor yang dapat mewujudkan hal tersebut adalah ketepatan dalam penataan lanskap jalan raya, khususnya dalam penataan jalur hijau jalan. Selain permasalahan tersebut dampak lain dari statusnya sebagai ruang terbuka kota (Public space) yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Kota dengan dana dan waktu yang umumnya terbatas, rnenuntut pemilihan tanarnan dan pola penataan yang tepat, fungsional dan estetis. 

Tanaman berperan sebagai unsur pelembut dan dapat mengharmoniskan ruang-ruang dalam lanskap jalan. Fungsi tanaman dalam desain penanaman untuk mengurangi cahaya yang menyilaukan baik darimatahari maupun dari cahaya kendaraan dengan menempatkan tanaman pada ketinggian dan kepadatan yang tepat, untuk privasi, sebagai pengarah, sebagai pembentuk ruang, sebagai pembatas fisik yang mengendalikan pergerakan manusia, hewan dan kendaraan, mengkontrol iklim mikro (suhu, radiasi matahari, angin, presipitasi, kelembaban, mengurangi kecepatan angin dan memberi naungan), prepitasi, kontrol kebisingan, penyaringan dan pengkayaan udara, pengendalian erosi dan sebagai habitat satwa liar.

Tanaman Poulownia, Poulownia tomentosa 

Pemilihan jenis pohon untuk jalan raya harus memperhatikan karakteristiknya, seperti 

  1. Naungan, yang sangat berhubungan dengan penetrasi radiasi matahari sehingga suhu udara disekitar tanaman menjadi menurun, 
  2. Akar harus cukup kuat untuk menahan vibrasi yang disebabkan oleh kendaraan yang lewat, dan jenis yang dipakai sebaiknya tidak mempunyai akar yang dapat menembus permukaan aspal atau beton sehingga kerusakan utilitas dapat dihindari, 
  3. Batang dan cabang cukup elastis dan kuat untuk menjaga rusaknya pohon bila angin bertiup kencang. 
  4. Estetika atau keindahan sehingga akan membuat nyaman pemakai jalan  

Penanaman pohon jalur jalan  memberikan persyaratan agar tinggi dan besar pohon tidak mengganggu sarana dan prasarana kota yang ada disepanjang jalan serta prefereni satu jenis tanaman pada satu bagian jalur tertentu untuk memberikan kesan rapi dan orientasi.

Tanaman pada tepi jalan diperlukan untuk mengoptimalkan efektivitas tanaman pada jalur jalan dalam mewujudkan konsep jalan baik jalan di dalam kota, jalan di by pass, jalan di perumahan maupun di jalan tol yang memberi kelancaran, keselamatan dan peningkatan kualitas lingkungan serta visual jalan. 

Demikian pentingnya peranan tanaman dalam lanskap jalan, khususnya untuk pemenuhan fungsi arsitektural, fungsional, lingkungan dan estetika.

Fungsi-fungsi tanaman tepi jalan sebaiknya memiliki beberapa fungsi diantaranya :

  1. Berfungsi sebagai Tanaman Pengarah
  2. Berfungsi sebagai tanaman Peneduh
  3. Berfungsi sebagai Tanaman Pembatas  
  4. Berfungsi sebagai Tananam Penahan erosi.
  5. Berfungsi sebegai Tanamn Penahan benturan
  6. Berfungsi sebagai Tanaman Perendam kebisingan
  7. Berfungsi sebagai Tanaman Penahan angin. 
  8. Berfungsi sebagai Tanaman Pereduksi polusi.
  9. Berfungsi sebagai Tanaman Kontrol kesilauan.
  10. Berfungsi sebagai Tanaman Pemberi identitas

Tanaman Poulownia, Poulownia tomentosa
Berfungsi sebagai Tanaman Pengarah

Penataan tata hijau dengan fungsi pengarah telah menerapkan pola penanaman berjajar mengikuti bentuk aligment jalan dengan baik. Sehingga terbentuk koridor yang dapat mengarahkan dan membantu pengemudi melakukan pergerakan pada satu titik tertentu.

Tanaman pengarah pada daerah badan jalan disarankan untuk ditanam secara massal atau berbaris, jarak tanam rapat dan tidak terputus. Penggunaan jenis-jenis pohon yang memiliki bentuk tajuk kolumnar atau piramidal atau tanaman yang berdaun jarum seperti glodogan Tiang, palem putri, angsana, cemara kipas, cemara angin, Poulownia, mahoni, hujan mas, dan kembang merak sangat disarankan. Untuk jenis perdu disarankan penggunaan jenis akalipa hijau kuning, pangkas kuning, teh-tehan, soka dan terang bulan. Untuk pengarah jalan di daerah milik jalan pada tikungan adalah cemara angin, glodokan tiang, bamboo. 

Berfungsi sebagai Tanaman Peneduh

Pemilihan tanaman sebagai yang berfungsi sebagai Tanaman Peneduh didominasi oleh tegakan pohon palem raja, kanopi kanopi pohon tidak saling menyatu sehingga secara otomatis terbentuk suatu lingkungan dengan iklim mikro yang sejuk dan tidak terlalu lembab.Kesatuan daun dan batang, melindungi lingkungan dibawahnya dari panas sinar matahari.

Pada median jalan di sebagian segmen , kanopi antar tanaman saling bersinggungan menutupi lingkungan dibawahnya. Pada median jalan jenis tanaman yang digunakan sebaiknya didominasi oleh jenis  jenis pohon yang berukuran besar dan tajuk blebar dan daun massif sehingga keteduhan yang dihasilkan  optimal.

Berfungsi sebagai tanaman Pembatas

Fungsi tanaman sebagai pembatas lebih berfungsi sebagai penghalang fisik, bahwa tanaman dapat pula difungsikan sebagai penghalang fisik yang bertujuan untuk menahan gerak manusia, hewan dan kendaraan dari luar jalan serta penyangga kecelakaan untuk meminimalisasi kerusakan yang dapat terjadi. Keberadaan tanaman di jalur hijau berfungsi memisahkan jalur ekosiste dan pedestrian dengan badan jalan, sementara jalur hijau pada median berfungsi untuk memisahkan ruas kiri dan kanan jalan. Tanaman pembatas sebaiknya merupakan tanaman tinggi, perdu atau semak dengan ketinggian > 1,5 m, memiliki massa daun padat, percabangan lentur, ditanam berbaris atau membentuk massa dengan jarak tanam < 3 m. Ditambahkan pula jenis tanaman yang cocok sebagai pembatas adalah bambu, cemara angin, glodogan tiang , kembang sepatu, pangkas kuning . Poulownia.

Berfungsi sebagai Tanaman Penahan benturan

Pemilihan dan peletakan tanaman untuk fungsi penahan benturan harus sesuai dengan kriteria dan diterapkan dengan baik supaya bermanfaat dan tepat guna. Pada jalur hijau tepi maupun pada median, pemilihan jenis pohon lebih dominan, dan tidak dikombinasikan dengan penggunaan jenis lain, seperti semak perdu sementara pohon merupakan jenis tanaman yang paling buruk menahan benturan.

Penataan maupun pemilihan tanaman untuk fungsi untuk penahan benturan biasanya dipilih dengan perhitungan kecepatan tumbuh tanaman dan kemampuan menahan benturan terpenuhi adakalnya fungsinya belum terpenuhi secara maksimal.

Untuk tujuan tersebut penataan tanaman dapat dilakukan dengan memilih jenis-jenis pohon yang memiliki batang/ cabang yang lentur dan memiliki percabangan yang padat seperti Mahoni, Asam, Asam Kranji, Damar, Poulownia, Jati dsb.

Berfungsi sebagai Tananam Penahan erosi

Pada tapak permukaan tanah relatif datar, nilai presentase tertinggi ditunjukkan oleh tingkat penutupan rumput yang merata.

Untuk areal bertopografi, kombinasi ground cover dan tanaman pohon berakar kuat menjadi pilihan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya erosi.

Tanaman penutup tanah biasanya memiliki akar yang mampu mengikat partikel partikel tanah, pertumbuhannya cepat dan mampu hidup ditanah yang kurang subur pada sebatas permukaan tanah hingga kedalaman 15 – 20 cm sehingga perlu diperkuat dengan tanaman pohon untuk mengikat tanah di kedalaman 1 -3 meter. Penanaman rumput dan ground cover  juga dapat berfungsi untuk memperbaiki iklim mikro dan juga untuk mengurangi silau dari pantulan perkerasan.

Berfungsi sebagai Tanaman Perendam kebisingan

Tingkat kebisingan yang ditimbulkan jalan raya dan jalan bebas hambatan pada umumnya adalah 60-75 dB (Harris dan Dines, 1988). Menurut Simonds (1983) kebisingan dapat menyebabkan kepala dan perasaan tidak enak serta dapat mengganggu pendengaran dan bahkan menyebabkan ketulian.

Pengendalian kebisingan pada tapak dapat dilakukan dengan memberi barrier fisik berupa vegetasi disepanjang ruas jalan dan atau  dinding penghalang. Tanaman dapat digunakan untuk mengurangi kebisingan meskipun tidak menghilangkan sama sekali, penanamannya adalah dengan kerapatan yang tinggi sehingga menyerupai tembok atau penghalang bangunan.

Penanaman tanaamn untuk meredam kebisingan berdasarkan strata tajuk tanaman komposisi vertikal dengan mengkombinasikan penanaman pohon, semak/ perdu dan ground cover.

Menurut penelitian Novia (1998), tanaman yang baik untuk peredam kebisingan adalah bambu dan jenis jenis cemara kipas, cemara lilin dan tusam, Asam, Poulownia dengan konbinasi semak seperti Bunga merak, bunga sepatu dan lain lain.

Berfungsi sebagai Tanaman Penahan angin.

Pada taman tepi jalan tersebut kondisi jalan yang memanjang dan keberadaan tegakan pohon di kiri dan kanan jalan yang membentuk koridor dapat menghindarkan terjadinya turbulensi angin, sehingga udara dapat mengalir. Aliran udara yang lancar dapat menciptakan kesejukan, selain itu dapat berfungsi untuk menurunkan suhu. Pada tepi jalan keberadaan tanaman pada sisi kanan dan kiri ruas jalan sehingga fungi penahan angin terpenuhi.

Tanaman dapat mengontrol dan memodifikasi angin dengan menghalangi, mengendalikan, menyaring dan mengalihkan arah angin. Besarnya kemampuan tanaman dalam mengurangi kecepatan angin tergantung pada ketinggian, kerapatan, bentuk dan lebar penanaman.

Tanaman yang dapat berfungsi sebagai penahan angin sebaiknya merupakan jenis tanaman tinggi, semak/ perdu yang tahan angin atau tidak mudah patah, bermassa daun padat, ditanam berbaris atau membentuk massa, jarak tanam rapat dan memiliki daun yang tidak mudak rontok. Jenis tanaman yang dapat digunakan antara lain cemara angin, angsana, kiara payung, tanjung dan kembang sepatu, Poulownia, Asam, Asam Kranji dll.

Berfungsi sebagai Tanaman Pereduksi polusi.

Grey dan Deneke (1978) menambahkan bahwa tanaman yang daunnya memiliki rambut merupakan salah satu karakteristik tanaman yang dapat menjerap dan menahan debu. selain itu tanaman yang efektif untuk mengurangi polutan partikel adalah tanaman yang memiliki trikoma tinggi atau memiliki bulu daun, bergerigi atau bersisik.

Pemilihan pohon untuk fungsi sebagai pereduksi polusi yang baik merupakan kombinasi berdasarkan pola tumbuh vertical. Ground cover, tajuk sedang dan tajuk tinggi dengan morfologi daun dipilih yang berbulu atau kasar seperti Hibiscus tiliaceus, Eucalyptus, Poulownia, Tectona grandis, dan berbagai pohon yang memenuhi kriteria.

Berfungsi sebagai Tanaman Kontrol kesilauan.

Pada segmen tersebut hal ini tidak hanya tampak dengan keberadaan tanaman disepanjang ruas jalan tetapi juga diperlihatkan oleh posisi ruas jalan yang memanjang dengan arah selatan-utara menguntungkan para pengguna jalan.

Penggunaan rumput sebagai alas telah dapat mengurangi efek silau dari pantulan sinar matahari dan perkerasan. Apalagi untuk jalan atau area yang luasan perkerasan lebih dominan dibandingkan luasan penutupan oleh tanaman, kondisi ini merupakan potensi silau yang harus diantisipasi dengan penanaman kembali area kosong dengan tanaman atau rumput. Untuk memberi kesan melemhutkan pada perkerasan dapat digunakan jenis tanaman merambat.

Penanaman semak atau perdu sebagai penahan kesilauan ditanam dengan rapat, dengan ketinggian rata-rata 1,5 m dan memiliki massa daun yang padat. Tanaman yang cocok untuk kriteria tersebut adalah soka , bugenvil, kembang sepatu, bunga mentega dan nusa indah.

Berfungsi sebagai Tanaman Pemberi identitas

Fungsi identitas dimaksudkan untuk memberikan kesan yang mendalam sehingga pengguna jalan dapat mengetahui dirinya akan memasuki atau keluar dari ruas jalan ini hanya dengan melihat tata hijau di sekitarnya.

Pola penanaman yang berjajar dengan penanaman jenis tumbuhan yang sama sepenuhnya dapat menciptakan identitas lokasi. Identitas lokasi dapat terwujud jika kontinyuitas pananaman, seperti jarak tanam ideal telah dilakukan.

Penggunaan tanaman dengan variasi jenis yang cukup tinggi menyebabkan biasnya tema yang ingin ditampilkan sehingga fungsinya sebagai pemberi identitas belum terpenuhi.

Kesan monumental sudah diperlihatkan dengan penggunaan tanaman yang tidak biasa dan memberi kesan tersendiri seperti palem raja yang ditata secara simetris, Tectona grandis, Poulownia yang ditanam berbaris, Agathis dammara yang juga memiliki kesan kuat identitas.

Tanaman Poulownia, Poulownia tomentosa 

Penilaian Aspek Agronomis Tanaman Tepi Jalan 

Tanaman yang digunakan sebagian besar merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan khusus. Berdasarkan pengamatan lapang diperoleh nilai aspek agronomis tanaman untuk tanaman tepi jalansebaiknya didominasi oleh barisan tegakan tanaman yang minim  perawatan seperti palem raja pada kedua sisi ruas jalan. 

Segi ekologi tanaman atau pohon, seperti palem raja mempunyai kesesuaian terhadap suhu tinggi, kelembaban kering, cahaya terbuka, pH netral, kecepatan angin rendah. Jadi sebaiknya memilih pohon dengan aspek Agronomis yang seminim mungkin dan minim hama dan penyakit.

Tanaman Poulownia, Poulownia tomentosa

Jarak Tanam dan Lokasi Penanaman 

Jarak tanam pohon pada umumnya berkisar antara 6 m dengan kondisi kanopi yang tidak terkait. Untuk jenis semak/ perdu dan ground cover jarak tanam disesuaikan dengan bentuk dan pola yang akan diciptakan, disesuaikan pula dengan ruang tumbuh yang tersedia. 

Sesuaikan jarak tanam dengan tipe pertumbuhan kanopi, semakin lebar kanopi, maka semakin lebar jarak tanam, atau semakin kecil dan ramping kanopi, maka jarak tanam akan semakin rapat. Konsekuensi adalah terhadap biaya material bibit dan tenaga kerja penanaman. 

Kondisi Pertumbuhan Secara umum 

Tanaman memiliki kondisi pertumbuhan yang baik. Pada segmen tepi jalan, kondisi tanaman untuk jenis pohon dan semak/perdu memiliki kondisi fisik yang baik dengan kerusakan minimal. Untuk jenis ground cover kondisi tanah yang memadat akibat intensitas injakan pada jalur hijau di ruas kanan jalan yang tinggi menyebabkan kematian rumput.

Kerusakan tanaman pinggir jalan biasanya adalah kerusakan mekanis seperti kerusakan akibat vandalisme, seperti coretan maupun pelukaan pada batang pohon oleh tangan tangan yang tidak bertanggung jawab.

Pilihlah tanaman dengan kondisi pertumbuhan yang cepat dan recovery atau pemulihan terhadap kerusakan yang cepat.

Pemeliharaan Tanaman 

Pemeliharaan tanaman ditujukan untuk menjaga dan merawat kondisi tanaman agar tumbuh dengan baik. Bentuk pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiraman, penyulaman, pemangkasan, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman.

Tingkat pemeliharaan bervariasi Untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman-tanaman ini, dilakukan perawatan yang intensif yaitu dengan mengganti tanaman yang rusak atau mati, menjaga ketersediaan unsur hara pada media tanam sehingga unsur hara yang terdapat pada bak tanaman dapat tercukupi. 

Pemangkasan pohon dan perdu merupakan kegiatan rutin dan harus dilakukan  dengan baik sehingga sirkulasi pengguna jalan tidak terganggu. Penebangan pohon yang sudah tua atau lapuk dilakukan apabila ada permintaan dari warga karena pohon tersebut mengganggu kepentingan dan keselamatan warga. Pemupukan dan penyulaman tanaman dilakukan jika diperlukan.

Pada umumnya pemupukan dilakukan di awal penanaman untuk selanjutnya pemupukan hanya diberikan pada tanaman semak/perdu, ground cover dan pohon yang muda. Penyulaman dilakukan untuk tanaman yang pertumbuhannya tidak normal adakalanya tanaman diganti dengan jenis lain. Penyulaman pohon dilakukan diantara pohon-pohon tua sebagai upaya regenerasi.

Tanaman Poulownia, Poulownia tomentosa
Rekomendasi

Rekomendasi untuk mengoptimalkan fungsi, estetika dan tindakan agronomis pada tanaman tepi jalan, khususnya di Jalan Raya dan Jalan Tol upaya penataan dan pemilihan jenis tanaman yang fungsional dan estetis ditunjang oleh aspek agnonomis yang baik.

Aspek Fungsi

Fungsi pengarah ditujukan untuk keselamatan mengemudi. dapat diupayakan dengan penanaman yang kontinyu pada semua segmen (Tepi jalan dan median jalan), untuk jenis tanaman berbatang tunggal dan untuk memberi kesan lembut pada perkerasan digunakan jenis tanaman penutup tanah.

Fungsi tanaman sebagai pembatas, kontrol silau, penahan benturan dan penahan angin merupakan fungsi untuk mencegah kecelakaan. Paduan tanaman dengan pagar sebagai pembatas dapat menjadi alternatif penataan tanaman terutama pada daerah dengan aktivitas tinggi. Penggunaan jenis semak/ perdu yang memiliki elastisitas tinggi dapat digunakan sebagai penahan benturan. Penerapan tanaman sebagai kontrol silau sebaiknya diterapkan pada seluruh segmen jalan dengan kobinasi penanaman pohon tinggi 10 -15 m dan penanaman semak yang rimbun, memiliki kecepatan. tumbuh sedang, tahan kering dan dengan ketinggian l-1,5 m.

Fungsi tanaman sebagai penahan angin dapat rnenggunakan jenis tanaman tinggi, semak/perdu yang tahan angin, tidak mudah patah, berdaun padat, ditanam berbaris atau berkelompok, jarak tanam rapat dan memiliki daun yang tidak mudah rontok. Fungsi peneduh dapat diupayakan dengan penanaman jenis pohon bertajuk bulat, maupun menyebar secara kontinyu dalarn jarak yang memungkinkan tajuk tanaman tidak saling bersinggungan. Berdasarkan frekuensi, kerapatan dan dominansi jenis pohon dengan batang tungal dan kuat memiliki nilai tertinggi, hal ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk menciptakan identitas lokasi.

Tanaman Poulownia, Poulownia tomentosa 

Tanaman Poulownia memiliki kriteria di Aspek Fungsi.

Aspek Estetika

Pemilihan jenis tanaman harus dapat memberi estetika ataupun sebagai penyangga lingkungan. Pemilihan tanaman sebaiknya tidak menggunakan tanaman-tanaman yang bernilai eksotis tinggi karena selain pemeliharaannya sulit, daya tariknya dapat mengganggu konsentrasi pengemudi.

Penataan dengan pola sederhana akan menghemat biaya pemeliharaan. Tanaman yang dikomposisikan dengan baik akan menciptakan variasi pemandangan, sehingga dapat mencegah kesan monoton dalam lingkungan jalan. Kemonotonan dapat dieliminir dengan adanya kontras baik melalui warna, tekstur tanaman maupun tanaman tinggi. Sebaiknya tanaman disajikan secara massal dengan perubahan tiap jenis minimal sepanjang 240-320 m agar pengguna jalan dapat menangkapkesan warna, bentuk maupun tekstur dari tanaman.

Tanaman Poulownia juga memiliki bunga yang indah dan batang yang menarik, sehingga fungsi estetika akan terpenuhi sesuai persyaratan.

Aspek Agronomis

Tanaman yang memiliki kondisi pertumbuhan yang baik akan mendukung fungsi secara optimal dan dapat memberikan keindahan pemandangan. Agar tanaman dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik harus diperhatikan persyaratan tumbuh tanaman.

Dalam memilih jenis tanaman tepi jalan disarankan untuk menggunakan tanaman yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah,perakaran tidak merusak konstruksi jalan, mudah dalam perawatan, batang kokoh/ tidak mudah patah dan tidak menggugurkan daun. Penggunaan tanaman musiman sebaiknya dihindari. Untuk mengoptimalkan kondisi pertumbuhan tanaman, perlu dilakukan upaya pemeliharaan yang intensif mulai dari penyiraman, penyulaman, pemangkasan, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman.

Pemilihan jenis tanaman yang mampu  beradaptasi dengan baik dapat meringankan beban pemeliharaan.

Tanaman Poulownia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga akan meningkatkan potensi keberhasilan dan meminimkan tingkat kegagalan.

KESIMPULAN

Keberadaan tanaman pada jalur hijau maupun jalur jalan by pass atau toll  memiliki arti penting dalam mengantisipasi dampak negatif perubahan.

Pemilihan Tanaman Poulownia sebagai tanaman pinggir jalan memberikan kualitas tanaman dari segi fungsi, estetika dan agronomis di Jalan Ijen dapat disimpulkan sebagai berikut,  Fungsi tanaman sebagai pengarah terdapat pada segmen tepi jalan sangat efektif. Fungsi pembatas lebih berfungsi sebagai penghalang fisik. Fungsi penahan benturan. Fungsi penahan angin tercipta oleh panataan tanaman yang membentuk koridor. Fungsi tanaman sebagai kontrol silau terpenuhi. Fungsi peneduh secara umum. Fungsi tanaman sebagai pencegah erosi. Fungsi tanaman sebagai peredam bising dan identitas terpenuhi.

Penilaian terhadap aspek estetika diperoleh dari pemilihan jenis tanaman Poulownia dan penataan barisan tanaman untuk mendukung fungsi yang akan dikembangkan. Secara agronomis, jenis tanaman Poulownia cukup menunjang keberadaan fungsi dan estetika tanaman.

Ketepatan dalam pemilihan jenis Poulownia sebagai tanaman dalam aspek penataan serta pengelolaan elemen lanskap jalan raya merupakan kunci keberhasilan lanskap jalan yang fungsional dan estetis sesuai fungsi yang akan dikembangkan.

Nama Populer - Pop name    :  Poulownia

Nama Latin - Latin Name        :  princess tree, empress tree, foxglove tree
Family                           :  Paulowniaceae
Origin - Daerah Asal                 :  China Barat, Western China
Letak Landscape                         Tanaman Produksi Kayu, Tanaman tepi jalan, Taman
Tipe Tanaman Hias                     : Tanaman Hias Pohon
Propagasi perbanyakan                 : Biji, Kultur Jaringan
Media Tanam                     : Tanah Kebun 
Perlakuan khusus                     :  Pemupukan 

Clade: Asterids
Order: Lamiales
Family: Paulowniaceae
Genus: Paulownia
Species: P. tomentosa
Binomial name
Paulownia tomentosa (Thunb.) Steud.

Eko Budi Utomo, 14 November 2020



0 Response to "Fungsi Tanaman Tepi Jalan dan Poulownia, Paulownia tomentosa (Thunb.) Steud. Sebagai Tanaman Tepi Jalan"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel