google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Anacardiaceae Indonesia alias Family Mangga di Indonesia yang banyak dikonsumsi - PLANTER AND FORESTER

Anacardiaceae Indonesia alias Family Mangga di Indonesia yang banyak dikonsumsi

Anacardiaceae Indonesia alias Family Mangga di Indonesia yang banyak dikonsumsi

Mangifera indica, alias Mangga yang lezat dan manis

Mangga (Mangifera sp.) adalah salah satu buah yang disukai karena nilai gizi, rasa, dan aroma khas yang dimiliki. Mangga juga merupakan buah tropis yang sudah banyak dan cukup lama dibudidayakan di Indonesia serta memiliki produktivitas yang tinggi. Varietas mangga khas Indonesia pun beragam dan tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia dengan kualitas yang dapat bersaing dengan produk impor (Sutopo 2016). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman dan Buah Tropika, koleksi plasma nutfah mangga di Kebun Percobaan Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur, berjumlah 208 varietas (298 klon/aksesi) dengan jumlah tanaman 1148 pohon, yang berasal dari dalam negeri dan hasil introduksi dari luar negeri (Kementan 2015).

Mangifera indica

Aroma merupakan salah satu atribut yang berperan penting dalam preferensi buah mangga. Jenis dan jumlah aroma yang dihasilkan buah mangga bergantung pada varietas (Andrade et al. 2000), umur buah (Lalel et al. 2003), bagian dari buah (Lalel et al. 2003), dan habitat.

Selain aroma, atribut rasa dan warna juga berpengaruh terhadap preferensi buah mangga. Konsumen akan memilih buah mangga yang memiliki kulit buah berwarna hijau tua ataupun kekuningan karena dapat mengindikasikan kematangan buah. Menurut Purwanto (2000), Ichsan dan Suroso (2014), mangga dengan warna daging buah kuning kemerahan memiliki citarasa buah manis disertai sedikit rasa asam yang segar. Mangga dengan rasa manis-segar dan sedikit asam disukai oleh banyak konsumen di luar negeri.

Pembentukan aroma khas pada buah mangga terjadi selama pemasakan buah yang juga disertai peningkatan produksi etilen, laju respirasi, pelunakan, perubahan warna, karbohidrat, asam-asam organik, dan lipida (Gomez-Lim 1997, Lalel et al. 2003). Secara umum flavor buah terbentuk karena adanya ester, aldehida, asam-asam lemak, hidrokarbon, keton, dan terpen (Porter 1980).

Indonesia memiliki banyak varietas dan jenis buah mangga namun sangat sedikit informasi terkait profil sensori buah mangga yang dilaporkan. ada lima varietas mangga yang biasa dikonsumsi di Indonesia dengan 3 spesies, yaitu Bacang (Mangifera foetida Lour.); Arumanis, Gedong, Cengkir/Indramayu (Mangifera indica L.); Kweni (Mangifera odorata Griff.).

Tanaman mangga berasal dari famili Anarcadiaceae, genus Mangifera, spesies Mangifera indicadan merupakan tanaman asli India (Singh 1969). Genus dari keluarga Anacardiaceae yang berasal dari Asia Tenggara tercatat ada 62 spesies, enam belas spesies diantaranya memiliki buah yang dapat dimakan, tetapi hanya spesies Mangifera caesia Jack., Mangifera foetida L.,Mangifera odorata Griff., dan Mangiferaindica L. yang biasa dimakan. Diantara keempat spesies mangga yang dapat dimakan tersebut, yang memiliki jenis paling banyak adalah Mangifera indica, L. dan sebagian dari mangga tersebut memiliki aroma yang cukup kuat (Broto 2003).

Mangifera foetida, Bacang

Mangifera foetida Lour. ((Bachang, horse mango (En); Bachang, mangue fétide (Fr); Indonesia: bacang (Indone-Malay, Minangkabau), limus (Sundanese, West Java), asem hambawang( Banjar, South Kalimantan); Malaysia: machang (Malay), bacang, pahu (Sabah), macang(Sarawak); Burma: la-môt; Cambodia: svaay sââ; Thailand: ma chae, maa-chang (Malay, peninsula), ma mut, malamut (Thai, peninsula); Vietnam: xoài hôi) merupakan buah dengan karakter agak savory, mengandung terpentin dan terkadang rasanya seperti durian namun jarang dikonsumsi langsung melainkan diolah menjadi rujak, asinan, atau pikel. Bacang juga bisa digunakan sebagai pengganti asam pada pembuatan sambal dan daunnya diketahui dapat digunakan sebagai penurun demam serta bijinya digunakan untuk melawan penyakit kulit seperti trichophytosis, scabies, dan eczema (Verheij dan Coronel 1992).

Mangifera indica L. ((Mango (En); Man guide(Fr); Malaysia: mangga, mempelam, ampelam. Indonesia: mangga, mempelam; Philippines: mangga (Tagalog), Paho (Bisaya), mango (Ilokano); Burma: tharyetthi; Cambodia: svaay; Laos: mwàngx; Thailand: mamuang; Vietnam: xoài) merupakan spesies mangga yang memiliki beragam varietas dan diproduksi di Indonesia. Beberapa varietas yang dikenal ialah Arumanis, Gedong, dan Indrarmayu (Verheij dan Coronel 1992). 

Mangifera indica Var Arum Manis, Mangga Arum manis
Ciri-ciri mangga varietas Arumanis ialah letak daunnya mendatar, permukaan berombak, agak melipat, berbentuk jorong, pucuk daun runcing dan dasarnya tumpul. Buahnya memiliki berat sekitar 450 gram, berbentuk jorong, letak tangkai ditengah, pangkal buah bulat dan miring, pucuk buah runcing, berlekuk dangkal, dan sedikit berparuh. Kulitnya tipis, halus, memiliki bintikbintik putih kehijauan yang berjauhan, pucuk berwarna hijau, dan pangkal berwarna hijau kuning kecoklatan sampai ungu saat matang. Ukuran daging buah tebal, berwarna kuning ketika matang, berserabut halus, beraroma harum dan rasanya (Kusumo et al. 1975).

Mangifera indica Var Gedong Gincu, Mangga Gedong Gincu

Mangga varietas Gedong memiliki ciri-ciri yaitu letak daunnya mendatar, permukaan berombak, melipat, berbentuk sempit, pucuk runcing dan dasarnya runcing panjang. Buahnya memiliki berat skitar 300 gram, berbentuk bulat, letak tangkai ditengah, pangkal buah sedikit berlekuk dan miring, pucuk buah bulat sedikit pecah, tidak berlekuk dan tidak berparuh. Kulitnya buah tebal, halus, bintik-bintik putih kehijauan yang agak berjauhan, pangkal berwarna merah jingga, dan pucuk merah kekuningan ketika matang. Ukuran daging buah tebal, kenyal, serabut sangat halus, beraroma harum dan kuat serta rasanya manis (Kusumo et al. 1975).

Mangifera indica var Indramayu, Mangga Indramayu

Mangga varietas Cengkir merupakan salah satu mangga varietas asli Indonesia yang berasal dari kabupaten Indramayu sehingga lebih dikenal sebagai mangga Indramayu (Handayani et al. 2011). Mangga ini memiliki letak tangkai di tengah, daging buah yang manis saat matang, dan teksturnya krispi (Fitmawati et al. 2009), dan pada tahun 2006 dilepas sebagai varietas unggul karena keistimewaannya yaitu daging buah tebal, berwarna kuning dengan rasa manis segar, berserat halus, dan bertepung serta beradaptasi dengan baik di dataran rendah (Deptan 2006).

Mangifera odorata, Kweni, Kuwini 

Kweni, Mangifera odorata Griff. ((Kuwini (En); Kuwini, man guide odorant (Fr); Indonesia: bembem, kawini (Sudanese, west Java), kuweni or kweni (Malay, Sumatra, Kalimantan, Javanese, central java); Malaysia : Kuwini (Malay, east malaysia), Huang or wani (sabah); Philippines : huani, uni (Cebu, Bisaya), juani (Jolo); Thailand: inning (Narathiwat Province), mamuang chingreet or mamuang paa (central)) memiliki ciri-ciri daun yangletaknya mendatar, permukaan berombak, tidak melipat, pucuk dan dasar daun runcing. Buah Kweni memiliki berat sekitar 350 gram, berbentuk jorong, letak tangkai ditengah, pangkal buah runcing, pucuk buah bulat, tidak berlekuk. Kulitnya tebal, halus, berbintik-bintik hijau keputihan yang berjauhan, berwarna hijau dari pangkal sampai pucuk saat matang. Ukuran daging buah sedang, lunak berair, dan berwarna kuning ketika matang, berserabut kasar, beraroma kuat dan harum (Verheij dan Coronel 1992, Kusumo et al. 1975). 

Aroma pada buah-buahan merupakan hasil interaksi kompleks dari sekian banyak senyawa volatil, jenis dan jumlah aroma yang  dihasilkan buah mangga bergantung pada varietas (Andrade et al. 2000), umur buah (Lalel et al. 2003), bagian dari buah (Lalel et al. 2003), dan habitat. Beberapa jenis senyawa utama yang berperan dalam pembentukan flavor pada buah-buahan antara lain adalah senyawa-senyawa ester, alkohol alifatik dan asam-asam lemak rantai pendek (Pantastico 1986); aldehida, keton, eter, asam-asam lemak, hidrokarbon serta terpen (Reineccius 2006).

Perbedaan varietas mangga dapat mengindikasikan perbedaan karakter flavor buah mangga. Komponen volatil yang teridentifikasi pada buah mangga di Brazil oleh Benevides et al. (2014)  menunjukkan bahwa komponen volatil yang teridentifikasi pada mangga brazil varietas Tommy Atkins, Espada dan Rosa yang utama adalah golongan ester dan terpen. Dari ketiganya, A-pinene, β – myrcene, dan caryophyllene adalah komponen volatil yang umum ada. Namun, ketiga komponen volatil tersebut belum dapat disebut sebagai komponen yang bertanggung jawab pada ketiga buah mangga karena dilakukan uji potent odorant.

Menurut Wijaya et al. (1997) komponen volatil yang bertanggung jawab atau potent odorant pada buah mangga Kweni ialah golongan ester dan monoterpen.

Mangifera indica Var. Gedong Gincu, Arum Manis, Manalagi
Komponen volatil yang teridentifikasi pada buah mangga berkaitan dengan deskripsi sensori flavor yang dihasilkan. Suwonsichon et al. (2012) mengatakan bahwa sensory lexicon flavor dari 9 kultivar mangga di Thailand diantaranya mango ID,fruity, fermented, floral/perfumy, piney, viney, green, peel-like, spicy, woody, earthy, starchy, chemical, animalic, sweet, sour, dan bitter sedangkan menurut Wijaya et al. (1997) pada penelitian identifikasi potent odorant, bau yang paling banyak terdeteksi pada mangga Kweni ialah aroma manis, fruity, wangi kulit mangga, wangi mangga matang, bau pahit, metalik, dan fresh. 




0 Response to "Anacardiaceae Indonesia alias Family Mangga di Indonesia yang banyak dikonsumsi"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel