google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Morfologi Bunga, Serba Serbi Tentang Bunga. - PLANTER AND FORESTER

Morfologi Bunga, Serba Serbi Tentang Bunga.

Morfologi Bunga, Serba Serbi Tentang Bunga.


Bunga Caesalpinia pulcherrima

Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan dalam dua golongan : yang bersifat generatif dan vegetatif.

Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba wakttu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut : persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang didalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Bunga atau  Flos

Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. 

Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Berhubung dengan terhentinya pertumbuhan batang, maka ruas-ruas menjadi amat pendek, sehingga bagian bunga yang merupakan metamorphosis daunnya tersusun amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya bagian-bagian tadi tampaknya seakan-akan tersusun dalam lingkaran-lingkaran. Bertalian dengan letak dan susunan bagian-bagian bunga ini dibedakan :

  1. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun menurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga cempaka (Michelia champaka L.),
  2. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis), misalnya : bunga terong (Solanum melongena L), bakung (Hymenocallis littoralis Sallisb),
  3. Bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran, dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral (Hemicylis), misalnya : bunga sirsat (Annona muricata L).
Bunga Kantil Michelia champaca yang bagian-bagiannya tersusun menurut garis spiral (acyclis) 

Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis), seperti: bunga terong (Solanum melongena L)


Bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran, dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral (Hemicylis), sepert bunga sirsat (Annona muricata L).

Jumlah Bunga dan tata letaknya pada suatu tumbuhan

Pada suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat (Zephyeranthus rosea Lindl) tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (Planta uniflora), sedang lainnya tumbuhan berbunga banyak (Planta multiflora).

Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga itu terdapat pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang

Menurut tempatnya pada tumbuhan bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

  1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis) contohnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz),
  2. Bunga diketiak daun (Flos lateralis atau Flos axilaris), misalnya pada kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L), kembang telang (Clitoria ternatea L). 

Bunga pada ujung batang (flos terminalis) pada kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz), 

Bunga diketiak daun (Flos lateralis atau Flos axilaris), misalnya pada kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)

Menurut jumlahnya pada tumbuhan bunga dibedakan menjadi dua yaitu:
  1. Tumbuhan berbunga tunggal (Planta uniflora)
  2. Tumbuhan Berbunga Banyak (Planta multiflora)

Berikut penjelasan dari kedua tipe jumlah bunga tersebut.

Tumbuhan berbunga tunggal

Tumbuhan yang hanya mempunyai satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari

  1. Tangkai bunga (pedicellus)
  2. Dasar bunga (receptaculum)
  3. Hiasan bunga (perianthium)
  4. Alat-alat kelamin jantan (androecium)
  5. Alat-alat kelamin betina (gynaecium)

Bagian-bagian hiasan bunga pada umumnya tersusun dalam lingkaran, yaitu :

  1. Kelopak (calyx)
  2. Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)

Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga yang tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).

Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :

  1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
  2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus)

Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Sifat-sifat bunga yang amat menarik, yaitu :

  1. Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya.
  2. Warnanya.
  3. Baunya.
  4. Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.

Tumbuhan Berbunga Banyak, Bunga majemuk (Anthotaxis, Inflorescentia)

Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan cabang-cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut kenyataannya seringkali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga di ketiaknya.

Seringkali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga di ketiak daunnya. Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :

Bagian-bagian Bunga yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu:

  1. Ibu tangkai bunga (pedunculus).pedunculus, pedunculus comunis atau rhachis, yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangkai ini dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula sama sekali tidak bercabang
  2. Tangkai bunga pedicellus, yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya,
  3. Dasar daun (receptaculum).yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.

Bagian-bagian Bunga yang bersifat seperti daun:

  1. Daun-daun pelindung (bractea)yaitu bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya,
  2. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median, sedang pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median, di bagian atas tangkai bunga,
  3. Seludang bunga atau Spatha, yaitu daun pelindung yang besar, yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar,
  4. Daun pembalut (bracteole involucralis), 
  5. Kelopak tambahan (epicalix)yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran,yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak
  • Daun kelopak (sepalae)
  • Daun mahkota/ tajuk (petalae)
  • Daun tenda bunga (tepalae)
  • Benang sari (stamina)
  • Daun buah (carpella)

Pada bunga majemuk ibu tangkainya ada yang dapat mengadakan percabangan dan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun sering disebut sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam, selain itu jumlah cabang, dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk. Oleh karena itu bunga majemuk dapat dibedakan dalam 3 golongan yaitu :

  1. Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemusa botryoides centripetala)
  2. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina)
  3. Majemuk campuran (inflorescentia mixta).

Berikut penjelasan dari bunga majemuk sesuai golongannya.

Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inforescentia centripetala )

Yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tidak berbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju  ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini dinamakan: inflorescentia centripetal. Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz), mangga (Mangifera Indica L)

Bunga majemuk tak terbatas terdapat  mangga (Mangifera Indica L)

Bunga majemuk tak terbatas terbagi menjadi dua, yaitu :

Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya, seperti :

  1. Tandan, (racemus atau botrys), jika bunga bunga bertangkai yang duduk pada ibu tangkainya, misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz).
  2. Bulir, (spica), seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai , misalnya bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl),  
  3. Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tetapi ibu tangkainya hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah), misalnya bunga sirih (Piper betle L), 
  4. Tongkol, (spadix), seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal ,dan seringkali berdaging, misalnya iles-iles (Amorphophallus variabilis Bl), jagung (Zea mays L) tetapi hanya pada bunga betina.  Pada suatu bunga tongkol seringkali terdapat selundamg bunga yang indah dan menarik warnanya, yang selain berguna untuk menarik serangga, juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini.
  5. Bunga payung,(umbella), yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas, yang dari ujung ibu tangkainnya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya, dank arena pangkal daun sama tinggi letaknya, maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tadi seperti terdapat daun pembalut. Misalnya daun kaki kuda (Cantella asiatica Urb),    
  6. Bunga cawan ,(corymbus atau anthodium), yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan (adapula kalanya tidak begitu lebar dan rata, sehingga bentuk cawan tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah tersusun bunga-bunganya. Pada pangkal bunga majemuk yang demikian ini biasanya terdapat daun-daun pembalut (involucrum). Selain dari itu pada bunga cawan lazimnya kita dapati dua macam bunga, yaitu : a. Bunga pita : bunga yang mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir (flos marginallis), yang seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pita (flos ligulatus),’b. Bunga tabung : bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos disci), seringkali kecil kecil dan berbentuk tabung, oleh sebab itu dinamakan bunga tabung. Bunga inilah yang mempunyai kedua macam alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah.
  7. Bunga bongkol (capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk bola, misalnya pada suku Mimosaceae, misalnya lamtoro (Leucaena glauca Benth.),
  8. Bunga periuk  (hypanthodium). Bunga ini dapat dibedakan dalam bentuk, yaitu :
    1. Ujung tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk bulat atau silinder.
    2. Ujung ibu tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tidak tampak dari luar, misalnya pada lo (Ficus glomerata Roxb), awar-awar (Ficus septic Burn ) dan marga lo (Ficus sp) umumnya.
    3. Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.
      
Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir, tetapi ibu tangkainya hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal Seperti pada Piper betle

Tongkol, (spadix), seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal ,dan seringkali berdaging, misalnya iles-iles (Amorphophallus variabilis Bl),

Bunga bongkol (capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, seperti pada 
(Leucaena glauca Benth.),

Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkai, seperti berikut ini :

  1. Malai  (panicula) : ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk. Misalnya bunga mangga (Mangifera indica L),
  2. Malai rata, (corymbus ramosus) : ibu tangkainya mengadakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang-cabang tadi mempunyai sifat sedemian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung, misalnya bunga soka (Ixora grandiflora Zoll), kirinyu (Sambacus javanica Bl), 
  3. Bunga payung majemuk,(umbella composita), yaitu suatu bunga payung yang bersusun, dapat pula dikatakan sebagai bunga payung yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbella). Bungapayung bertingkat atau majemuk terdapat pada adas (Foeniculum vulgare Mill) dan wortel (Daucus corota L), 
  4. Bunga tongkol majemuk,  yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula, terdapat misalnya pada kelapa (Cocos nucifera L) dan palma (Palmae) umumnya,
  5. Bulir majemuk,jika ibu tangkai bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan sepeeti bulir, misalnya bunga jagung (Zea mays) yang jantan. dan bunga berbagai jenis rumput alias Gramineae

Malai rata, (corymbus ramosus) pada Ixora grandiflora

Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau  inflorescentia centrifuga)

Yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas.Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabang-cabang tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu adalah bunga yang terdapat pada sumbu pokok atau ibu tangkainya, jadi dari tengah ke pinggir (jika dilihat dari atas) oleh sebab itu dinamakan : inflorescentia centrifuga.

Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga macam :

  1. Bersifat monochasial, jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang, ada kalanya lebih (dua cabang), tetapi tidak pernah diberhadapan, dan yang satu lebih besar daripada yang lainnya.
  2. Bersifat dichasial jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae),dll.
  3. Bersifat pleiochasial, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi, misalnya pada bunga oleander (Nerium oleander L)
  1. Anak payung mengarpu ,dichasium) pada ujung ibu tangkainya terdapat satu bunga, dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjang yang mendukung satu bunga pada ujungnya contohnya pada bunga melati Jasminum sambac Alt. Ada pula ketika anak payung bercabang lagi seperti bentuk anak payung menggarpu yang majemuk seluruhnya terdiri atas tujuh bunga, contohnya pada clematis.
  2. Bunga tangga atau bunga bercabang seling,(cincinnus) suatu  bunga mejemuk yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya cabangnya bercabang lagi tapi setiap kali bercabang hanya berbentuk satu cabang saja yang arahnya kekiri dan kekanan contohnya pada bunga buntut tikus Heliotropium indicum L. Pada beberapa tumbuhan yang tergolong suku Euphorbiaceae misalnya Kayu Merah Euphorbia pulcherima Wild. Patikan Euphorbia hirta L., terdapat bunga majemuk dengan susunan yang khas yaitu satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga bercabang seling, masing masing terdiri atas empat bunga jantan. Bunga majemuk dengan susunan yang demikian disebut Cyathium.
  3. Bunga sekerup,(bostryx)  ibu tangkainya bercabang-cabang taetapi pada setiap cabang hanya membentuk satu cabang yang semuanya terbentuk kekiri atau kekanan, dan cabang yang satu berturut-turut membentuk sudut 900, sehingga arah percabangannya seperti spiral atau sekerup contohnya pada bunga kenari Canarium commune L.
  4. Bunga sabit,(drepanium)  seperti bunga sekerup tapi semua percabangan terletak pada satu bidang  seperti tumbuhan suku Juncaceae.
  5. Bunga kipas,(rhipidium)  seperti bunga bercabang seling semua percabangan terletak pada satu bidang yang tidak sama panjang, sehingga bunga majemuk tersebut berada ditempat yang sangat tinggi, contohnya pada suku Iridaceae.

Anak payung mengarpu ,dichasium) pada ujung ibu tangkainya terdapat satu bunga, dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjang yang mendukung satu bunga pada ujungnya contohnya pada bunga melati Jasminum sambac Alt.

Bunga tangga atau bunga bercabang seling,(cincinnus) suatu  bunga mejemuk yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya cabangnya bercabang lagi tapi setiap kali bercabang hanya berbentuk satu cabang saja yang arahnya kekiri dan kekanan contohnya pada bunga buntut tikus Heliotropium indicum 

Bunga Majemuk campuran (inflorescentia mixta).

Merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dan tidak berbatas misalnya bunga Johar, Ibu tangkai bercabang seperti malai tetapi cabang cabangnya bersifat malai rata.

Bunga Soka Ixora paludosa Kurz. seluruhnya merupakan suatu malai rata tetapi bagian bagiannya berupa anak payung menggarpu. Bunga Kenari Canarium commune L mempunyai susunan seperti Malai tetapi ujungnya berupa sekerup..

Lain-lain tipe bunga majemuk

  1. Gubahan semu atau karangan semu, (verticillaster)  pada bunga ini tampaknya seperti ibu tangkai berbuku-bukunya terdapat sejumlah bunga yang tersusun berkarang melingkari buku-buku, misalnya pada tumbuhan remujung Orthosiphon stamineus Benth. dan tumbuhan suku Labiatae umumnya.
  2. Lembing (anthela), jika cabang-cabang ibu tangkainya yang sebelah bawah jauh lebih panjang dari pada ibu tangkai dan cabang-cabang yang diatasnya terdapat pada Juncus dan Luzula.
  3. Tukal (Glomerulus) , bunga majemuk yang bersifat berbatas Cymosus yang terdiri atas kelompokan bunga-bunga kecil tidak bertangkai yang tersusun rapat pada cabang-cabang bunga majemuknya misalnya pada rami Boehmeria nivea Gaud. .
  4. Berkas (Fasciculus), bunga majemuk yang umumnya bersifat berbatas Cymosus dengan ibu tangkai yang pendek bunga lebih besar dari pada tukal tangkai tidak sama panjang, warnanya menarik misalnya pada jadam (Rhoeo Discolor Hance).

Tukal (Glomerulus) , bunga majemuk yang bersifat berbatas Cymosus seperti pada Boehmeria nivea Gaud

Berkas (Fasciculus), bunga majemuk yang umumnya bersifat berbatas Cymosus dengan ibu tangkai yang pendek bunga lebih besar seperti pada  Rhoeo Discolor Hance)





0 Response to "Morfologi Bunga, Serba Serbi Tentang Bunga."

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel