google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Anacardium occidentale, Jambu Monyet, Buah Kesukaan Saat Kecil - PLANTER AND FORESTER

Anacardium occidentale, Jambu Monyet, Buah Kesukaan Saat Kecil

Anacardium occidentale, Jambu Monyet.

Anacardium occidentale, Jambu Monyet

Tanaman buah yang menjadi idola saat kecil dan berseragam putih merah alias SD. 

Tanaman dengan bagian yang kita nikmati adalah Tangkai buah yang berasa manis sepet dan buahnya menjadi kacang mede yang menjadi teman camilan saat nonton film.

Buah Jambu Monyet dalam bahasa Inggris dinamakan cashew tree yang diturunkan dari perkataan Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama dalam bahasa Tupi, acajú. Sementara nama marganya  Anacardium) merujuk pada bentuk buah semunya yang seperti jantung terbalik.

Jambu Mede atau Jambu Monyet, dikenal juga dengan berbagai nama seperti jambu mèdè (Sd.); mangga monyèt (Btw.); jambu mété atau jambu ménté (Jw.); jhambu monyèt (Md.); jambu dwipa, jambu jipang, nyambu monyèt (Bl.); nyambuk nyĕbèt (Sas.); jambu érang, jambu monyé (Mink.); jambu dipa (Banj.); buwah monyet (Timor); buwah yaki (Manado); buwa yakis, wo yakis (Sulut); buwa yaki (Ternate, Tidore); buwa jakis (Galela); jambu daré, jambu masong (Mak.); jampu sèrĕng, jampu tapĕsi (Bug.); dan lain-lain.

Tanaman Jambu Monyet atau jambu mede meskipun disebut Jambu bukan termasuk kelompok Myrtaceae atau jambu jambuan, tetapi termasuk kelompok mangga alias Anacardiaceae.

Pucuknya sering menjadi lalapan yang nikmatnya melebihi lauknya.


Bunga Anacardium occidentale, Jambu Monyet

Nama Populer - Pop name    :  Jambu Monyet, Jambu Mede, Cashew
Nama Latin - Latin Name     :  Anacardium occidentale L
Family                         :  Anacardiaceae
Origin - Daerah Asal                 :  Brazil
Letak Landscape                        :  Tanaman Kebun Buah
Tipe Tanaman Hias                   :  Tanaman Buah dan Biji
Propagasi perbanyakan         : Biji dan cangkok
Media Tanam                     : Tanah Kebun 
Perlakuan khusus                     : Pemangkasan dan Pemupukan 

Pohon Jambu Monyet, Anacardium occidentale tree

Ciri ciri dan Identifikasi tanaman 

Jambu monyet atau jambu mede,  Anacardium occidentale adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki buah semu yang dapat dimakan. Yang lebih terkenal dari jambu mede adalah kacang mede, kacang mete atau kacang mente; bijinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).

Jambu mete merupakan tanaman asli dari timur laut Brasil. Kemudian, pada misionaris Portugis membawanya ke Afrika Timur dan India selama akhir abad ke-16, sehingga tanaman ini menjadi berlimpah di daratan rendah dekat pantai laut. Di dunia, jambu mete banyak dikultivasi di wilayah sekitar Brazil dan India. Disamping itu, banyak juga dikonsumsi pada wilayah asia selatan dan asia tenggara.

Meskipun dianggap sebagai mente atau kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu botani kacang mete sebenarnya merupakan biji tunggal dari buah sejatinya. 

Biji ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit manusia. Beberapa orang alergi terhadap kacang mete, tetapi sesungguhnya kacang mete jarang mengakibatkan alergi pada manusia jika dibandingkan dengan kacang lainnya.

Dari kacang mete juga dapat diekstrak minyak yang berkualitas tinggi. Hasil sampingnya, yakni kulit biji, dimanfaatkan untuk pakan unggas. Sejenis minyak juga dihasilkan dari cangkang buah mete (CNSL, cashew nut shell liquid), yang dipakai dalam industri dan juga sebagai bahan untuk mengawetkan kayu atau jala.

Buah semu jambu monyet kadang-kadang juga dijual di pasar. Buah ini agak disenangi orang oleh karena rasanya yang asam segar, akan tetapi sering pula tercampur rasa sepat. Rasa manis dari buah jambu monyet ini memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sirup atau difermentasi untuk mendapatkan jenis minuman beralkohol. Anggur (sari buah yang agak terfermentasi) dari jambu mede dinikmati pada masa panen, dan dapat didistilasi untuk dijadikan minuman berkandungan alkohol tinggi. Buah semu yang tak terolah di wilayah-wilayah produksinya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Daun-daun muda jambu monyet disukai sebagai lalap, mentah atau dimasak. Daun yang tua dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, untuk mengatasi ruam-ruam pada kulit. Semua bagian pohonnya juga dapat dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional, terutama untuk menyembuhkan sakit kulit; untuk pembersih mulut; dan untuk obat pencahar (purgativa).

Kayunya berwarna coklat muda dan bernilai rendah, sangat jarang dipergunakan; meski dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau kayu perkakas bermutu rendah. Sejenis getah yang mengeras di udara terbuka (gom) dihasilkan dari batang yang dilukai. Gom ini dapat menjadi perekat buku yang baik, sekaligus mencegah serangan rayap; yang juga baik untuk merekat kusen atau kayu lapis.

Habitus Tanaman

Tinggi Tanaman  : 6 - 12 meter
Diameter Tajuk   : 5 - 12 meter 
Tanaman
Pohon batang berkayu, tumbuhan berukuran besar, percabangan jauh dari tanah

Batang Jambu Monyet, Cashew Tree

Pohon berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12 m, dengan tajuk melebar, sangat bercabang-cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit, atau rendah dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya.

Percabangan Jambu Monyet, Cashew 
Batang dan Percabangan Tanaman
Dilihat dari penampang melintang batang, bulat padat 
 

Daun Jambu Monyet

Daun Tanaman

Bentuk daun - Leaf Shape             : Obovate,Obcordate
Susunan daun - Leaf Arrangement : Pinnate     
Susunan daun dari batang - Leaf Arr. on Stem : Pinnate
Tulang daun - Leaf Venation          : Reticulate
Pinggir daun - Leaf Margins           : Rata, Serrate
Pangkal daun                               : Obtuse, cuneate
Ujung daun   - Leaf Tip                 : Retuse, Rounded
Warna daun - Leaf Colour              : Merah saat muda, hijau, Hijau tua
Tangkai daun atau petiole              : Ada, 1 - 2 cm
Ukuran daun - Leaf Size                : Panjang 10 - 15 cm, lebar 3 - 7 cm
Permukaan daun                          : Rata

Baca juga :


Bunga Tanaman

Tipe pembungaan letak bunga pada batang pada ujung batang (flos terminalis)

Warna bunga putih, pink, merah
Tangkai bunga atau pedicellus ada 
Dasar bunga atau receptaculum tempat melekat semua organ bunga
Hiasan bunga alias perianthium, terdiri dari :Kelopak acalyx dan sepal dan
Tajuk bunga 
Majemuk tak berbatas atau inflorescentia racemosa
Ibu tangkai dapat tumbuh terus berbentuk Tandan -  racemes

Berumah satu, monoeciousis, bunga-bunga berkelamin campuran, terkumpul dalam sebuah malai rata berambut halus, lebar 15–25 cm. Kelopak berambut, 4–5 mm. Mahkota runcing, lk 1 cm, putih kemudian merah, berambut. Buah geluk berwarna coklat tua, membengkok, tinggi lk 3 cm

Bersifat pleiochasial, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai

Buah Tanaman

Pada buah kadang-kadang ditemukan masih tertinggal bagian-bagian bunga yang tidak gugur. 
Beberapa bagian bunga yang sering ditemukan pada buah, adalah tangkai buah, seperti pada Jambu Monyet.
Posisi buah di ujung percabangan
Susunan buah berdampingan
Buah Tunggal
Warna buah hijau saat muda dan merah, kuning atau orange saat tua
Ukuran Buah panjang 10 - 20 cm dan lebar 3 - 10 cm.

Pada dasarnya, jambu monyet terdiri dari dua bagian buah, yakni buah semu dan buah sejati. Bagian daging lunak yang membesar, berair, dan berwarna kuning hingga kemerahan, yang biasa dikenal sebagai buah, bukanlah merupakan buah dari jambu monyet yang sesungguhnya, atau disebut sebagai buah semu. 

Bagian buah semu ini sebenarnya adalah tangkai buah yang membesar. Sedangkan, bagian yang biasa kita anggap sebagai biji atau kacangnya atau mede atau mente  justru merupakan bagian buah yang sesungguhnya alias buah sejati. 

Mede atau mente atau Mete, Kacang ini merupakan biji tunggal yang diselimuti oleh cangkang ganda dan menghasilkan getah yang mengandung urushiol. Senyawa urushiol dapat menyebabkan iritasi pada kulit manusia. Maka dari itu, ada orang-orang tertentu yang alergi pada kacang mete, walaupun kejadian ini lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan alergi jenis kacang lain.

Kesesuaian Lahan dan Adaptasi

Ketinggian tempat altitude       : 1 - 1200 m dpl
Kesesuaian suhu                     : 20 - 40 derajat celcius
Kesesuaian tanah                    : tanah subur hingga tanah marjinal
Kesesuaian curah hujan           : 1000 - 2000 mm pertahun
Kesesuaian cahaya                  : Full Sun, sinar matahari penuh
Pertumbuhan Tanaman            : Awalnya lambat terus cepat
Kebutuhan Air                         : Minim hingga moderat
Kebutuhan Perawatan              : Minim, pemangkasan dan pemupukan

Tanaman ini dapat tumbuh hingga 12 meter di tanah subur dengan kelembaban yang tinggi . Jambu mete tumbuh baik pada wilayah dengan temperature yang cukup hangat yaitu sekitar 25-40 derajat celcius. 
Jambu mete ditanam dengan menanam biji segar dari jambu mete atau hasil cangkok pada tanah yang lembap dan kaya akan nutrisi.
 
Penanaman pohon dilakukan dengan jarak sekitar 10 meter antar pohon, serta dilakukan pada tanah yang memiliki banyak kandungan pasirnya. Disamping itu, jambu mete dapat tumbuh pada ketinggian 1-1.200 mdpl dengan optimum pada ketinggian 700 mdpl. 

Jambu mete juga cocok dikembangkan pada wilayah dengan kelembaban yang cukup tinggi yaitu sekitar 70-80%, tetapi memiliki toleransi untuk dapat tetap tumbuh pada suhu 60-70%. 

Daerah yang paling sesuai untuk budidaya jambu mete, berdasarkan curah hujannya yaitu daerah dengan curah hujan rata-rata 1.000-2.000 mm/tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm). 

Berdasarkan jenis tanahnya, jenis tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu mete yaitu tanah berpasir, tanah lempung berpasir, dan tanah ringan berpasir dengan pH sekitar 6,3-7,3 dan dapat tetap hidup pada pH 5,5-6,3 
Tanaman Jambu Mete juga mampu tumbuh di daerah kering dan toleran di daerah yang kurang begitu subur.

Potensi di Indonesia Jambu mete merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai penting dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, jambu mete menjadi andalan bagi perkonomian masyarakat Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur. 

Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak mengekspor jambu mete dalam bentuk gelondong. Namun, Indonesia belum dapat mengembangkan jambu mete dari bentuk gelondong menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti kandungan biji mete murni, minyak mete yang banyak dimanfaatkan dalam industri kimia, serta produk bernilai ekonomi lainnya. 

Saat ini luas kawasan yang memanfaatkan jambu mete ada sekitar yang tersebar di 21 provinsi, terutama di propinsi Sulawesi Tenggara (138.830 ha), Nusa Tenggara Timur (126.828 ha), Sulawesi Selatan (70.467 ha), Jawa Timur (57.794 ha), Nusa Tenggara Barat (46.196 ha), dan Jawa Tengah (30.815 ha) (Listya dan Sudjarmoko, 2011). 

Untuk wilayah Provinsi Jawa Barat, terdapat empat kota yang memiliki perkebunan jambu mete dengan total produksi biji mete rata-rata (Kg/Ha) tertinggi di Kota Garut, diikuti oleh Subang, Sukabumi, dan Sumedang. 

Berdasarkan data statistik perkembangan luas dan produksi perkebunan jambu mete Provinsi Jawa Barat tahun memiliki luas lahan perkebunan yang cenderung menurun secara terus menerus untuk setiap tahunnya. Disamping itu, untuk produksi biji mete yang dihasilkan, cenderung mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan untuk setiap tahunnya

Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman dengan biji, Cangkok 

Klasifikasi Tanaman

Class         :  Rosidae
Order         : Sapindales
Family        : Anacardiaceae
Genus        : Anacardium
Species      : Anacardium occidentale L
Binomial name
Anacardium ocidantale L.


Manfaat Tanaman
Manfaat tanaman jambu mete atau jambu Mente khususnya bijinya. Mete atau Mente merupakan biji yang memiliki karakteristik dengan bentuk melengkung dan dapat dimakan. Biji jambu mete tinggi akan kandungan minyak dan memiliki rasa yang khas, serta kaya akan kandungan protein yang berkualitas premium. 

Biji mete ini banyak dikonsumsi sebagai makanan, baik dikonsumsi secara langsung maupun diaplikasikan dengan produk makanan lainnya. Disamping bagian biji dari tanaman mete merupakan bagian yang banyak digunakan serta dikonsumsi, tanaman ini menghasilkan kayu yang berguna dalam ekonomi lokal untuk barang-barang praktis seperti karang dan arang. Disamping itu, biji kacang mete juga diaplikasikan dalam pembuatan permen karet cihuy

Produk utama dari tanaman jambu mete adalah bagian bijinya. Saat ini sudah ada standar internasional terhadap biji mete yaitu memiliki warna coklat terang, light ivory, kuning, keabuan, serta memiliki ukuran yang beragam. 

Disamping itu, biji mete yang baik hanya memiliki aperture sekitar 4,75 mm, serta dikemas dalam kemasan yang layak serta steril. Standar yang dicantumkan disini merupakan standar pemenuhan kualitas untuk biji dari jambu mete atau biasa juga disebut sebagai kacang mete sebagai produk utama dari jambu mete. 

Varietas jambu mete yang digunakan dalam standar ini adalah Anacardium occidentale yang berasal dari family Anacardiaceae dan biasa ditemukan pada wilayah Asia Tenggara. Oleh karena komoditas tersebut banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara, ASEAN membuat standar mutu terhadap kacang mete yang diproduksi pada masing-masing negara di bawahnya. 

Terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam mengklasifikasikan standar dari kacang mete, yaitu whole dan broken. 
  1. Whole merupakan keseluruhan bentuk dari kacang mete. Keberadaan lubang kecil pada bagian ujung proksimal atau bagian sentral crack dari kacang mete tidak termasuk ke dalam produk cacat. 
  2. Broken merupakan kondisi biji, terbaginya kacang mete ke dalam beberapa bagian. Broken disini dikelompokkan lagi ke dalam 
  • Butts (tidak kurang dari 3/8 dari seluruh kacang mete yang telah dipecah melintang tetapi kotiledonnya masih melekat secara alami), 
  • splits (kacang mete terbelah memanjang secara alami), dan 
  • pieces (biji yang telah dipecah menjadi lebih dari dua bagian)
Dalam pemenuhan standarnya, kualitas kacang mete diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas. Namun, untuk semua kelas dari kualitas kacang mete, terdapat standar minimum yang harus dimiliki oleh kacang mete pada kelas manapun. 

Standar minimum tersebut yaitu kacang mete yang akan dikonsumsi harus berada dalam keadaan bersih dan bebas dari semua bahan yang berbahaya apabila dikonsumsi, memiliki karakteristik rasa dan aroma dari varietas tertentu maupun tipe komersial, bebas pestisida, bebas jamur yang rumbuh pada kacang tersebut, bebas dari bau atau rasa yang tidak enak, bebas dari testa atau cairan shell, bebas dari anyir, dan berada dalam keadaan kering. 

Kualitas kacang mete dibagi ke dalam tiga bagian yaitu 
  1. kelas ekstra, 
  2. kelas I, dan 
  3. kelas II. 
Kelas ekstra merupakan kualitas paling tinggi dari kacang mete dengan warna putih hingga pale ivory, pale ash-grey atau kuning terang. Kacang harus berada dalam keadaan utuh, tidak ada kacang yang layu, serta memiliki ukuran dan bentuk yang seragam. Kacang mete tersebut harus terbebas dari cacat, kecuali cacat yang sangat sedikit dan tidak mempengaruhi penampilan umum dari produk dan kualitas dari kacang mete. 

Kacang mete kelas I merupakan kacang mete dengan kualitas yang baik dan memiliki warna coklat terang, light ivory, kuning, light ash-grey atau deep ivory sebagai hasil dari pemanasan yang terlalu lama dalam proses pengolahannya. 

Kacang mete kelas II merupakan kelompok kacang mete yang tidak termasuk ke dalam klasifikasi dua kelas sebelumnya, tetapi tetap harus bebas dari insektisida dan pestisida. Warna dari kacang mete kelas II yaitu cokla tua, kuning, atau biru tua.

Disamping standarsisasi tersebut, terdapat juga standardisasi kualitas kacang mete berdasarkan pada keseragaman, pengemasan, dan kontainer yang digunakan. 

Berdasarkan pada keseragamannya, isi setiap paket kacang mete harus seragam dan hanya berisi biji mete dengan asal, varietas dan / atau jenis komersial yang sama, serta kualitas dan ukuran yang sama. 
Berdasarkan pada pengemasannya, biji mete harus dikemas sedemikian rupa untuk melindungi produk dengan benar. Bahan-bahan yang digunakan di dalam kemasan tersebut harus bersih dan berkualitas baik, sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan pada produk. Tinta dan lem yang digunakan dalam kemasan untuk bahan kemasan berupa kertas diharuskan tidak berasal dari bahan yang beracun.

Produk sekunder dari jambu mete merupakan produk yang dihasilkan selain dari bagian biji jambu mete. Hal tersebut dikarenakan produk utama yang banyak dimanfaatkan dan diaplikasikan dari jambu mete adalah bagian bijinya yang memiliki rasa serta kaya akan kandungan nutrisi. 
  1. Bagian dari buah kacang mete banyak digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan gum dari pohon jambu mete. 
  2. Banyak juga dikembangkan untuk menghasilkan jus, selai, dan pengembagan bahan baku indusri donat sebagai bahan pengganti lemak, sehingga dihasilkan produk donut dengan kandungan rendah lemak .
  3. Kandungan damar di dalam cangkang buah digunakan sebagai insektisida dan digunakan juga dalam produksi plastik. 
  4. Kandungan damar tersebut juga banyak digunakan dan diaplikasikan dalam obat-obatan tradisional. 
  5. Bagian buah dari tanaman jambu mete digunakan secara lokal untuk minuman, selai, dan juga jeli. 
  6. Sedangkan, bagian bijinya memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga proses penanganannya harus sangat dilakukan secara hati-hati karena dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Alergi tersebut dikarenakan jambu mete mengandung resin kaustik yang dapat bersifat beracun apabila proses pemanggangan dalam penangannya tidak dilakukan dengan benar. 
  7. Akar jambu mete dapat menjadi pencuci perut serta kulit batang pohon jambu mete dapat berperan sebagai obat kumur atau obat seriawan. 
  8. Daun jambu mete juga banyak dikonsumsi secara langsung sebagai lalap dan dapat digunakan untuk obat luka bakar. 
  9. Kulit kayu jambu mete juga mengandung cairan berwarna coklat yang apabila terkena udara, cairan tersebut dapat berubah menjadi hitam dan digunakan sebagai bahan tinta, pencelup, dan pewarna

Lokasi Pemotretan

Lokasi pemotretan di Bekasi

Detail :
Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D750
F Stop : f/5.6
Exposure time : 1/125 sec.
ISO Speed : ISO 500
Focal lengh : 300 mm
Lens : Sigma 70-300mm f/4-5.6 DG Macro 
Kamus Identifikasi tumbuhan dan tanaman serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Tumbuhan dan Tanaman 
Planter and Forester

0 Response to "Anacardium occidentale, Jambu Monyet, Buah Kesukaan Saat Kecil"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel