google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Brotowali atau Bratawali, Tinospora cordifolia - PLANTER AND FORESTER

Brotowali atau Bratawali, Tinospora cordifolia

Seri Tanaman

Brotowali atau Bratawali, Tinospora cordifolia





Tinospora cordifolia, nama umum gurjo, biji bulan berdaun hati, guduchi atau giloy- gurjo, heart-leaved moonseed, guduchi atau giloy  adalah tanaman rambat herba dari famili Menispermaceae yang berasal dari daerah tropis di anak benua India. Telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai gangguan.

Bratawali, akar ali-ali atau brotowali - Tinospora cordifolia adalah tanaman obat tradisional Indonesia yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar di hutan.

Rebusan batangnya yang terasa sangat pahit biasa dijadikan obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan membantu mengurangi gejala kencing manis.

Di Indonesia, selain dikenal dengan nama bratawali, tanaman ini juga dikenal dengan nama daerah andawali, antawali, putrawali atau daun gadel. 

Klasifikasi dari tanaman ini termasuk kedalam famili tanaman Menispermaceae. Tanaman ini kaya kandungan kimia antara lain alkaloid (berberina dan kolumbina yang terkandung di akar dan batang, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin)

Bratawali, Tinospora cordifolia


Nama Populer - Pop name    : Brotowali, Bratawali
Nama Latin - Latin Name        : Tinospora cordifolia 
Family                           : Menispermaceae
Origin - Daerah Asal                
Letak Landscape                       
Tipe Tanaman Hias                     Tanaman Taman
Propagasi perbanyakan         : Stek dan cangkok
Media Tanam                     : Tanah Kebun 
Perlakuan khusus                     : Pemangkasan dan Pemupukan 

Ciri ciri dan Identifikasi tanaman 

Bratawali, akar ali-ali atau brotowali - Tinospora cordifolia adalah tanaman obat tradisional Indonesia yang  menyukai tempat panas, berupa perdu memanjat, tinggi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berbintil-bintil rapat yang rasanya pahit, seperti sirih. 

Daun tunggal, bertangkai, berbentuk seperti jantung atau agak bundar seperti telur dengan ujung lancip, panjang 7-12 cm, lebar 5-10 cm, bunga kecil, berwarna hijau muda. Selain itu, Bratawali juga dapat diperbanyak dengan stek.

Habitus Tanaman

Tinggi Tanaman  : 1 - 20 meter merambat

Diameter Tajuk    : menyebar sesuai panjatan

Tanaman Semak : batang berkayu, tumbuhan berukuran sedang, percabangan dekat dengan tanah.

Climber/memanjat : mempunyai batang kecil dan panjang dengan cabang tersebar.

Batang dan Percabangan Tanaman

Batang berbentuk bulat persegi Segi 4 (quadrangularis)
Batang menempel pada panjatan.

Daun Tanaman

Daunnya sederhana, berselang-seling, dan menyembul dengan tangkai daun yang panjang hingga 15 cm yang berbentuk bulat dan pulvinate, baik di pangkal maupun puncak dengan basal satu lebih panjang dan memutar sebagian dan setengah jalan. Namanya biji bulan berdaun hati karena daunnya yang berbentuk hati dan buahnya yang kemerahan.

Lamina berbentuk bulat telur lebar atau berbentuk bulat telur berbentuk bulat telur, panjang 10-20 cm atau lebar 8-15 cm, tujuh saraf dan sangat dalam di dasar, membranosa, puber di atas, tomentose keputihan dengan retikulum menonjol di bawahnya.

Bentuk daun - Leaf Shape                               : Ovate
Susunan daun - Leaf Arrangement :                 : Pinnate
Susunan daun dari batang - Leaf Arr. on Stem  : Petiole
Tulang daun - Leaf Venation                            : Palmately
Pinggir daun - Leaf Margins                             : Serrate
Pangkal daun                                                 : Rounded 
Ujung daun   - Leaf Tip                                   : acuminate
Warna daun - Leaf Colour                               : Hijau, Hijau tua
Tangkai daun atau petiole                                : ada 
Ukuran daun - Leaf Size                                  : 8 - 15 lebar, panjang 10 - 20 cm 
Permukaan daun                                             : licin

Bunga Tanaman

Bunga berkelamin tunggal, kecil pada tanaman terpisah dan muncul ketika tanaman tidak berdaun, kuning kehijauan pada ketiak daun dan ras terminal. Bunga jantan bergerombol, tetapi bunga betina biasanya menyendiri. Ini memiliki enam sepal dalam dua seri masing-masing tiga. Bagian luar lebih kecil dari bagian dalam. Ia memiliki enam kelopak yang lebih kecil dari sepal, obovate, dan membran.

Buah Tanaman

Buah-buahan berkumpul dalam kelompok satu hingga tiga. Mereka adalah drupelet halus berbentuk bulat telur pada batang tebal dengan bekas luka sub terminal, merah tua atau oranye

Kesesuaian Lahan dan Adaptasi

Ketinggian tempat altitude        : 1 - 2000 m dpl
Kesesuaian suhu                      : 12 - 35 derajat celcius
Kesesuaian tanah                     : tanah Kebun
Kesesuaian curah hujan           : 1500 - 3500 mm per tahun
Kesesuaian cahaya                  : Semi Shade, Full Sun
Pertumbuhan Tanaman            : cepat
Kebutuhan Air                         : moderat
Kebutuhan Perawatan              : minim


Perbanyakan
Perbanyakan tanaman dengan biji, Stek, Layering

Klasifikasi Tanaman


Class         : Angiospermae
Order         : Ranunculales
Family        : Menispermaceae
Genus        : Tinospora
Species      : Tinospora cordifolia
Binomial name
Tinospora cordifolia Hook.f. dan Thomson, 1855
Basionim
Menispermum cordifolium (en) 
Sinonim takson
Cocculus crispus DC.
Menispermum crispum Linn.
Menispermum verrucosum Linn.
Menispermum tuberculatum Lamk.
Tinospora rumphii Boerl.
Tinospora tuberculata Beumee.


Manfaat Tanaman
Manfaat tanaman Bratawali, akar ali-ali atau brotowali - Tinospora cordifolia 
Tanaman Bratawali merupakan tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang memiliki banyak manfaat dalam kesehatan terutama dalam penyembuhan berbagai penyakit dalam maupun luar. 
Pemanfaatan dari tanaman Bratawali ini banyak terdapat pada bagian batang tanaman. 
  1. Biasanya bagian batang tanaman perlu direbus dahulu kemudian air rebusan batang bratawali dipakai untuk mencuci luka.
  2. Kulit-batangnya mengandung zat-zat seperti alkaloid dan damar lunak berwarna kuning sedang akarnya mengandung zat berberin dan kolumbin. Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka. 
  3. Zat pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernapasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan panas.
  4. Selain sebagai obat, bratawali juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula dalam darah,sebagaimana penemuan pada abad ke-20.
  5. Sebagai obat, bratawali biasa direbus dan diminum ataupun dioleskan pada kulit untuk luka luar. 
  6. Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan bratawali ialah rheumatic arthritis, rheumatik sendi, demam, demam kuning, kencing manis, malaria, diabetes, serta penyakit luar seperti memar, kudis, dan luka.
  7. Di Indo-Cina semua bagian tumbuh-tumbuhan dari bratawali dipakai sebagai obat demam yang dapat menggantikan kinine. 
  8. Di Filipina, bratawali dianggap sebagai obat serba bisa yang dapat dipakai untuk mengobati penyakit gila,  dan berkhasiat seperti kina. 
  9. Di Bali batangnya dipakai sebagai obat sakit perut, demam dan sakit kuning, bahkan sebagai obat gosok untuk mengobati sakit punggung dan pinggang.
  10. Sedangkan, di Jawa, air rebusannya dapat digunakan untuk mengobati demam,obat luar untuk luka, dan gatal-gatal.
  11. Pada beberapa penyelidikan, ternyata air rebusan batang bratawali dapat memberi ketenangan pada tikus, dengan demikian pemakaiannya bermanfaat dalam menangani penyakit kesadaran (psychosis). Ia juga membuat tikus memiliki sekresi yang lebih banyak.

Lokasi Pemotretan

Lokasi pemotretan di 

Detail :
Camera maker : Nikon Corporation
Camera model : Nikon D5200
F Stop : f/5.6
Exposure time : 1/125 sec.
ISO Speed : ISO 400
Focal lengh : 100 mm
Lens : Sigma 70-300mm f/4-5.6 DG Macro 
Kamus Identifikasi tumbuhan dan tanaman serta Sumber Informasi untuk Pengenalan Tumbuhan dan Tanaman 
Planter and Forester

0 Response to "Brotowali atau Bratawali, Tinospora cordifolia"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel