google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Tempe dan Tahu, Ketahanan Pangan Nasional - PLANTER AND FORESTER

Tempe dan Tahu, Ketahanan Pangan Nasional


Tempe dan Tahu
Ketahanan Pangan Nasional

Anda mungkin sudah tahu dan bukan tempe bahwa kedelai alias Glycine max yang digunakan sebagai bahan baku tempe dan tahu diimpor dengan jumlah yang fantastis, 60 - 65% dari kebutuhan kedelai Indonesia yang berkisar 2.2 - 2.3 juta ton biji kering per tahun.
Mucuna pruriens, Kacang Koro Benguk 

Memang bangsa ini tidak hanya lapar nasi, ternyata lapar kedelai juga 😀😀😀. Produksi dalam negeri, jauh dari kebutuhan dan rata rata dalam 5 tahun terakhir hanya sekitar 982 ribu ton biji kering atau 43% dari kebutuhan.

Canavalia ensiformis, Kacang Koro Pedang

Tahukah anda bahwa kedelai yang diimpor tersebut, hampir 50% dikonsumsi dalam bentuk Tempe, 40% dalam bentuk tahu dan 10% dalam bentuk produk lainnya seperti kedelai goreng, kerupuk, bubuk kedelai dll.

Nah, jadi jangan heran kalau komoditi ini menjadi salah satu bahan kampanye politik karena menyangkut hajat hidup orang banyak

Jika anda tahu, impor kedelai saat ini banyak dipasok dari Amerika Serikat yang menggunakan benih dari produk GMO (Genetically Modified Organism) melalui transgenik yang dibeberapa negara dilarang, ternyata disana malah dikembangkan dengan bebas.

Saat melintas di salah satu gang sempit di Petamburan, saya melihat ada 2 spesies tanaman yang sebenarnya bisa dijadikan substitusi kedelai, yang tumbuh subur dan sehat yaitu Kacang Koro Pedang alias Canavalia ensiformis (L) DC dan Kacang Koro Benguk alias Mucuna prurensis.

Tanaman merambat dan mampu berbuah lebat, secara agronomis lebih mudah penanganannya dibandingkan tanaman kedelai yang sangat manja dan rentan terhadap virus dan ulat tentara alias ulat grayak Spodoptera litura yang mampu melumat hektaran kedelai dalam sekejap saat out break

Dengan manjanya tanaman kedelai, sehingga produktifitas masih rendah, berkisar 800 kg - 1.5 ton per ha, sehingga kurang menarik untuk petani

Pengembangan Kacang Koro Pedang dan Kacang Koro Benguk sebagai bahan pengganti bahan baku tempe dan tahu berpeluang besar karena kedua tanaman ini merambat dan perennial, bukan annual seperti kedelai sehingga dapat menekan biaya produksi.

Kelemahan dari tanaman ini adalah tingginya kadar asam fitat yang dapat menyebabkan turunya ketersediaan mineral dan protein bagi tubuh serta kandungan HCN yang tinggi. Namun, dengan perlakuan perendaman sampai dengan 3 hari dan penambahan NaHCO3 mampu menurunkan kadar HCN dan asam Fitat.

Selamat pagi, selamat beraktifitas

Mucuna pruriens, Kacang Koro Benguk 
Canavalia ensiformis, Kacang Koro Pedang
#tempe
#tahu
#kedelai
#glycinemax
#kacangkoropedang
#kacangkorobenguk
#canavaliaensiformis
#mucunaprurensis
#ketahananpangannasional

0 Response to "Tempe dan Tahu, Ketahanan Pangan Nasional"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel