google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Mengenal Keluarga Manggis, Genus Garcinia, Morfologi Tanaman Manggis dan Kerabatnya Serta Karakter Pertumbuhannya - PLANTER AND FORESTER

Mengenal Keluarga Manggis, Genus Garcinia, Morfologi Tanaman Manggis dan Kerabatnya Serta Karakter Pertumbuhannya

Mengenal Keluarga Manggis, Genus Garcinia, Morfologi Tanaman Manggis dan Kerabatnya serta Karakter Pertumbuhannya

Manggis dan empat spesies kerabatnya merupakan tanaman perenial dan berbuah musiman, memiliki karakter morfologi batang gilig dengan percabangan monopodial, tajuk berbentuk piramid, elips dan oval. Ciri khas untuk membedakan antar spesies manggis dan kerabatnya adalah karakter bunga dan buah. Buah spesies kerabat manggis memiliki bentuk, warna kulit matang, dan rasa yang berbeda dengan buah manggis pada umumnya. Karakter anatomi paradermal daun menunjukkan persamaan tipe stomata pada semua spesies yang diamati yaitu parasitik dengan bentuk sel epidermis yang sama yaitu persegi hingga persegi panjang. Sel epidermis pada Garcinia celebica, Garcinia dulcis, Garcinia malaccensis, dan Garcinia mangostana memiliki dinding rata hingga berlekuk dangkal, sedangkan dinding berlekuk dalam dan zig-zag dijumpai pada sel epidermis daun Garcinia forbesii.

Garcinia merupakan salah satu genus dari famili Gutiferae atau Clussiaceae dan anggotanya tersebar luas di wilayah tropik dunia. Spesies-spesies dalam genus Garcinia mempunyai manfaat yang beragam, seperti penghasil buah yang dapat dimakan, minyak, dan obat (Jamal et al. 2001). 
Manggis, Garcinia mangostana

Manggis (Garcinia mangostana) merupakan salah satu spesies dari genus ini, buahnya dikenal sebagai queen of fruits dan di Indonesia menjadi komoditas ekspor. Kulit buah manggis digunakan sebagai obat tradisional untuk anti-radang, anti-diare (Jamal et al. 2001) dan antikanker (Madury et al. 2012). 
Garcinia dulcis

Manggis memiliki banyak kerabat, tidak kurang dari 13 spesies kerabat manggis dijumpai di wilayah tropik Asia Tenggara dan India (Sulassih et al. 2013). Beberapa kerabat manggis seperti Garcinia dulcis daunnya mengandung anti-mikroba (Phongpaicit et al. 2006) dan dapat dimanfaatkan sebagai larvasida nyamuk Culex quinquefasciatus dan Aedes aegypti (Hariani 2014), ekstrak kulit batang Garcinia celebica mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun gram negatif (Jamal et al. 2001), cabang dan ranting Garcinia forbesii mengandung xantone yang dapat digunakan sebagai anti-tumor, antijamur, anti-bakteri (Harrison et al. 1993), dan kulit buah G. malaccensis sebagai antimikroba dan antioksidan (Taher et al. 2012).

Garcinia celebica

Produksi buah manggis mengalami kenaikan hingga 203.103 ton pada tahun 2015 dari sebelumnya 114.761 ton pada tahun 2014 (BPS 2017). Namun budidaya manggis saat ini masih mempunyai beberapa permasalahan seperti 
  1. mutu buah yang tidak seragam atau tidak sesuai standar, 
  2. sistem perakaran yang tidak kokoh, serta 
  3. umur panen yang panjang pada tanaman yang diperbanyak melalui biji. 
Tanaman manggis yang berasal dari biji baru dapat dipanen buahnya pertama kali setelah berumur 15 tahun, karena masa juvenilnya yang panjang.
Garcinia forbesii
Permasalahan budidaya tersebut dapat diatasi dengan perbanyakan secara vegetatif melalui pengembangan teknologi bibit manggis kaki ganda dan sambung. Prinsip teknologi kaki ganda yaitu menggabungkan dua bibit manggis menjadi satu tanaman melalui proses penempelan (TBM 2015). Teknologi tersebut menghasilkan bibit manggis dengan akar yang lebih banyak, sehingga meningkatkan penyerapan unsur hara. 

Teknik sambung memiliki prinsip yang berbeda yaitu menggunakan batang bawah dari kerabat dekat manggis yang memiliki sistem perakaran yang kuat. Karakterisasi manggis dan kerabatnya diperlukan untuk mencari karakter unggul yang dapat digunakan pada teknologi
bibit kaki ganda, pengembangan kultivar unggul, dan dalam rangka manajemen
pelestarian plasma nutfah manggis (Sinaga 2008). 

Karakterisasi juga diperlukan untuk mendapatkan sumber data untuk analisis kekerabatan (Sulassih et al. 2013). 

Tidak banyak tempat yang  mempunyai koleksi tanaman manggis dan kerabatnya, untuk produksi buah dan sebagai koleksi sumber genetik yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan kultivar unggul. 

Berikut karakterisasi morfologi dan anatomi tanaman-tanaman Manggis dan kerabatnya tersebut dengan mencatat dan membandingkan karakter morfologi dan anatomi koleksi tanaman manggis dan kerabatnya.

Garcinia dulcis

Kesesuaian Tumbuh Tanaman Family Garcinia

Kondisi lokasi tumbuh Family Garcinia dengan ketinggian tempat ± 70 mdpl. Tipe iklim termasuk tipe iklim A (basah) dengan curah hujan 2000–4000 mm/tahun, suhu rata-rata 25 °C dengan kelembaban relatif 80–90 %. Kondisi iklim ini sedikit lebih dingin dan lebih lembab dari kondisi iklim di wilayah persebaran alami manggis. Tanaman manggis tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian ± 600 mdpl, suhu udara berkisar 38°C–40°C (Verheij dan Coronel 1997), curah hujan 1500 - 2500 mm/tahun dan penyinaran matahari 40%-70%. 

pH tanah berkisar 5 - 6.5 kondisi tanah termasuk kering pada rentang kelembapan 1–5 %, suhu udara antara 30–38°C, kecepatan angin 0 - 230 km/jam, intensitas cahaya matahari antara 300–6800 lux, serta kelembapan udara antara 50 – 70%. 

Garcinia dulcis

Habitus dan Morfologi BatangTanaman Family Garcinia
Kondisi pertumbuhan tanaman digambarkan dengan beberapa karakter morfologi, seperti karakter batang dan percabangan. Manggis dan kerabatnya memiliki kesamaan karakter batang gilig dan percabangan monopodial, namun bervariasi dalam karakter tipe tajuk 

Variasi tipe tajuk: piramid dan Oval pada Genus Garcinia yaitu pada keempat spesies yang ada  Garcinia celebica, Garcinia dulcis dan Garcinia forbesii , Garcinia mangostana.

Garcinia celebica

Tipe percabangan monopodial pada Genus Garcinia pada spesies Garcinia celebica, Garcinia dulcis, Garcinia forbesii, Garcinia. malaccensis, Garcinia mangostana  dan ada juga yang simpodial khususnya pada spesies Garcinia dulcis.

Tipe permukaan batang setelah dilakukan perabaan pada Genus garcinia  sangat kasar pada Garcinia celebica; kasar pada Garcinia malaccensis, dan Garcinia mangostana serta halus pada Garcinia dulcis, Garcinia forbesii.

Karakter tipe Tajuk  
Garcinia celebica          : Piramid
Garcinia dulcis              : Piramid, Oval
Garcinia forbesii            : Piramid Oval
Garcinia malaccensis    : Oval
Garcinia mangostana    : Piramid

Karakter tipe Perawakan Tanaman  
Garcinia celebica          : Tegak lurus
Garcinia dulcis              : Tegak lurus
Garcinia forbesii            : Tegak lurus
Garcinia malaccensis    : Tegak lurus
Garcinia mangostana    : Tegak lurus

Garcinia dulcis 

Karakter tipe Kulit Batang  
Garcinia celebica          : Sangat kasar
Garcinia dulcis              : Halus
Garcinia forbesii            : Halus
Garcinia malaccensis    : Kasar
Garcinia mangostana    : Kasar

Manggis dan kerabatnya dari Family Garcinia yang dilihat berumur 12-25 tahun, berasal dari
perbanyakan dengan generatif biji dan vegetatif sambung pucuk. 

Garcinia mangostana

Tanaman manggis di TBM memiliki tinggi 8-12 m, masih dalam kisaran tinggi pada umumnya 6-25 m (Verheij dan Coronel 1997). Tanaman manggis dan kerabatnya, Garcinia malaccensis dan Garcinia forbesii, berasal dari semai biji dan berumur sama namun Garcinia malacensis lebih pendek dan kurus dengan percabangan jarang. Sebaliknya Garcinia celebica yang juga berasal dari semai biji tetapi 3 tahun lebih muda, memiliki perawakan lebih kekar, batang lebih tinggi dan lebih besar. 

Tanaman Garcinia celebica di TBM tidak dipangkas dan dijadikan sebagai pohon peneduh taman, sedangkan tanaman manggis dan spesies kerabat lainnya dipangkas agar buahnya lebih mudah dipanen. 

Selain itu, pemangkasan yang tepat akan mengarahkan energi pertumbuhan yang tersedia untuk produksi buah sehingga hasil panen meningkat (Reza et al. 1994). Tanaman Garcinia dulcis berasal dari bibit sambung dan baru berumur 12 tahun, tetapi memiliki lingkar batang lebih besar dari tanaman manggis yang berumur lebih tua.

Morfologi Daun Genus Garcinia
Tanaman manggis dan kerabatnya memiliki susunan daun berhadapan bersilangan, daun tua berwarna hijau tua, tepi daun rata, permukaan atas dan bawah daun mengkilat, ibu tulang daun jelas dengan pertulangan menyirip. 
Garcinia mangostana

Warna daun muda bervariasi dari 

Karakter warna daun muda  
Garcinia celebica          : Hijau muda, Hijau muda Semburat Kecoklatan
Garcinia dulcis              : Hijau muda, Hijau muda Semburat Kecoklatan
Garcinia forbesii            : Hijau muda Semburat Kecoklatan,  Merah kecoklatan
Garcinia malaccensis    : Hijau muda
Garcinia mangostana    : Hijau Muda semburat Kecoklatan

Garcinia dulcis

Karakter bentuk daun  
Garcinia celebica          : Lonjong
Garcinia dulcis              : Lanset
Garcinia forbesii            : Lonjong, Bulat Telur terbalik
Garcinia malaccensis    : Lonjong
Garcinia mangostana    : Lonjong

Garcinia celebica

Bunga Genus Garcinia
Garcinia termasuk tanaman berumah dua (dioecious) yaitu bunga jantan dan betina dihasilkan pada tanaman yang berbeda. Reproduksi Garcinia bersifat fakultatif agamospermy, yaitu reproduksi dengan biji tetapi pembentukan embrio tidak melalui pembuahan (Sulassih et al. 2013). 
Garcinia forbesii

Tanaman jantan spesies kerabat manggis memiliki periode berbunga yang panjang dan berbunga lebih dari satu kali dalam setahun (Te-chato 2007).  

Bunga jantan G. celebica terdapat pada ujung cabang dan memiliki sepal dan petal 4, sedangkan bunga jantan G. dulcis terdapat di ketiak daun dan memiliki sepal dan petal 5 

Garcinia forbesii

Dua spesies kerabat manggis tersebut memiliki sepal kuning dan petal kuning putih, tetapi Garcinia celebica memiliki ukuran bunga lebih besar dari Garcinia dulcis. Jumlah sepal dan petal 4 ditemukan pada Garcinia dulcis di Thailand (Te-catho 2007). Jumlah sepal 4-5 dan petal 4-5 umum dijumpai pada bunga manggis dan kerabatnya (Verheij dan Cornel 1997).

Benang sari pada Garcinia celebica banyak, tersusun dalam 4 berkas (11-39 per berkas) dengan androfor pendek, sedangkan pada G. dulcis sedikit, tersusun dalam 5 berkas (4-10 per berkas) dengan androfor panjang. 
Putik dengan kepala putik menyegi empat tetapi ovari tereduksi dijumpai pada bunga jantan Garcinia celebica. Putik dengan ovari tereduksi dan kepala putik berlobus dijumpai pada
bunga jantan spesies Garcinia mangostana (Te-catho 2007). 

Garcinia mangostana

Pada bunga jantan spesies kerabat manggis lainnya, seperti Garcinia dulcis, tidak dijumpai putik yang tereduksi. Bunga jantan Garcinia celebica mirip dengan bunga jantan Garcinia mangostana yang juga memiliki androfor sangat pendek dan putik yang tereduksi (Reza et al. 1994). Oleh karena itu, Garcinia celebica memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Garcinia mangostana (Sulassih et al. 2013). Viabilitas polen sangat rendah pada bunga jantan G. mangostana (0.1-1%) dan 0% pada bunga jantan G. dulcis ditemukan pada hasil penelitian di Thailand (Te-chato 2007). Hal ini membuktikan ciri reproduksi agamospermy pada tanaman manggis dan spesies kerabatnya.
Garcinia celebica

Buah Genus Garcinia
Buah merupakan perkembangan lebih lanjut dari bakal buah. Buah manggis dan buah dari spesies kerabatnya termasuk buah buni karena buah berasal dari satu bunga dengan ovari yang berkembang menjadi kulit buah (pericarp) yang tebal berdaging. 

Bagian buah manggis yang biasanya dikonsumsi adalah bagian salut (aril) biji. Tanaman manggis yang berasal dari biji baru mulai berbuah pada umur 10–15 tahun. 
Garcinia forbesii

Manggis dan kerabatnya merupakan tanaman berbuah musiman, dan musim berbuah berbeda antar daerah (Darmawansyih 2014). Musim panen buah manggis di Indonesia umumnya berlangsung pada bulan November-Desember, sedangkan di Malaysia dan Thailand musim panen berlangsung pada bulan Juni-Juli (Muslim dan Nurasa 2011). Musim berbuah juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti curah hujan dan musim penghujan dapat menurunkan produksi manggis.

Garcinia forbesii

Bentuk buah Garcinia dulcis bulat telur terbalik, ujung runcing dengan lobus kepala putik yang kecil dan mudah gugur. Buah Garcinia forbesii bulat dengan pangkal rata, dan ujung cekung dengan lobus kepala putik. 

Buah Garcinia celebica bulat dan dengan ujung mempunyai tonjolan yang mendukung lobus kepala putik. Buah Garcinia forbesii dan Garcinia celebica memiliki warna kulit matang berwarna merah, namun Garcinia forbesii memiliki warna merah yang lebih terang. Warna aril yang dijumpai pada Garcinia forbesii putih salju, Garcinia celebica putih krem dan Garcinia dulcis kuning terang.

Garcinia mangostana

Buah Garcinia forbesii memiliki aril yang rasanya asam manis. Buah Garcinia forbersii lebih
asam jika dibandingkan dengan manggis pada umumnya, tetapi memiliki kelebihan, yaitu kulit buahnya dapat dimakan dan dapat diolah sebagai pengganti asam jawa. 

Tanaman Garcinia dulcis memiliki buah yang rasanya asam sekali, tetapi ditemukan beberapa pohon yang memiliki buah manis. Koleksi tanaman yang berbuah manis ini dapat dikembangkan sebagai kultivar unggul. Buah Garcinia dulcis yang mempunyai rasa manis dapat dimakan dan dijadikan buah komersil (Utami dan Sari 2009). 
Garcinia dulcis 

Buah Garcinia celebica memiliki rasa yang asam dan cenderung pahit, oleh sebab itu spesies tanaman Garcinia celebica jarang dikembangkan dan tidak dimanfaatkan untuk menghasilkan buah untuk tujuan komersial. Namun spesies kerabat manggis ini memiliki sistem perakaran dan batang yang kuat dan cocok sebagai bibit sambung. Buah Garcinia celebica mempunyai biji yang berbentuk elips, Garcinia  dulcis mempunyai bentuk biji yang lebih bervariasi yaitu bulat, elpis dan lonjong dan cenderung lebih tebal dari spesies kerabatnya, sedangkan Garcinia forbesii mirip dengan Garcinia celebica tetapi memiliki ketebalan biji yang lebih tipis.

























0 Response to "Mengenal Keluarga Manggis, Genus Garcinia, Morfologi Tanaman Manggis dan Kerabatnya Serta Karakter Pertumbuhannya"

Post a Comment

Arsip Blog

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel