google.com, pub-6935017799501206, DIRECT, f08c47fec0942fa0 PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO - PLANTER AND FORESTER

PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO

PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO

Pemeliharaan tanaman Kakao setelah penanaman bertujuan untuk menyeragamkan dan mempercepat pertumbuhan tanaman Kakao serta mempertahankan populasi tetap optimal  sampai berproduksi dan mempertahankan tanaman Kakao tetap berproduksi tinggi.

Pertumbuhan Tanaman kakao yang seragam
Pemeliharaan tanaman Kakao dimulai sejak tanaman ditanam sampai masa produksi. Dalam bahasa perkebunan dikenal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM).
Masa TBM di tanaman Kakao umumnya 3 tahun dan setelah itu memasuki masa TM dimana pemeliharaan sifatnya berkelanjutan.
Semakin baik pemeliharaan tanaman di masa TBM, akan menentukan pemeliharaan selanjutnya di masa TM.

Tahapan Pemeliharaan di Tanaman Kakao,
1. Inventarisasi Tanaman atau Sensus Tanaman
2. Penyulaman
3. Pengendalian Gulma
4, Pemupukan
5. Pemangkasan
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
7. Pemeliharaan Teras, Rorak, Jalan dan saluran Air

Tahapan pemeliharaan dari TBM sampai dengan TM hampir sama, Perbedaan utama di penyulaman yang hanya sampai TBM 2 dan pelaksanaan pemangkasan.
Berikut tahanapan pemeliharaan yang dilakukan di tanaman Kakao,

Baca juga : Hama dan Penyuakit Tanaman Kakao dan Pengendaliannya

1. Inventarisasi tanaman atau Sensus Tanaman
  1. Inventarisasi tanaman atau konsolidasi tanaman kegiatan untuk menghitung tanaman yang mati, rusak, daun menguning dan terserang penyakit 1 bulan setelah penanaman.
  2. Berdasarkan hasil inventarisasi, tanaman yang rusak diganti dengan tanaman sehat dengan bibit polibag sesuai standar.
  3. Tanaman yang masuk dalam inventarisasi dibuat pancang dengan tanda khusus
  4. Jumlah baris dan jumlah tanaman yang mati per baris dalam satu blok dicatat di kartu tanaman yang telah dipersiapkan sesuai form.
  5. Kegiatan inventarisasi dilaksanakan setiap 6 bulan sekali selama periode TBM (Tanaman Belum Menghasilkan)
Inventarisasi tanaman untuk memastikan populasi Kakao dan sebagai dasar pemeliharaan
2. Penyulaman 
  1. Penyulaman dilakukan setelah data inventarisasi tanaman yang mati dimasukkan dalam Form Sensus.
  2. Tanaman yang daunnya menguning, mati karena hama dan penyakit, atau karena perlakuan teknis 3 minggu setelah penanaman harus diganti dan dicabut dengan tanaman baru.
  3. Pada setiap periode penanaman, jumlah bibit yang dicadangkan untuk penyulaman adalah 20% dari populasi standar awal.
  4. Pada penyulaman pertama yaitu pada umur 6 bulan, bibit yang digunakan adalah bibit standar.
  5. Penyulaman kedua dilakukan pada umur 14 – 18 bulan dan menggunakan bibit standar.
  6. Pada areal dengan umur > 2 tahun, tidak dilakukan lagi penyulaman karena pertumbuhan tanaman sudah cukup besar dan mengakibatkan tanaman tidak homogen sehingga menyulitkan pemeliharaan dan penentuan masa panen.
Penyulaman untuk mengoptimalisasikan Populasi Tanaman Kakao
    Baca Juga : Penanaman Tanaman Naungan pada Perkebunan Kakao

    3 Pengendalian Gulma 
    1. Setelah penanaman kakao dilakukan pengendalian gulma sesuai norma yang sudah ditentukan.
    2. Pengendalian gulma manual dilakukan parang dan cangkul penyiangan jalur/piringan dengan lebar jalur/piringan 1,5 m.
    3. Pengendalian gulma secara kimiawi dilakukan sesuai norma yang sudah ditentukan baik dari tata waktu maupun dosis herbisida dan penyemprotan untuk seluruh areal.
    Pengendalian Gulma untuk mengurangi Kompetisi dengan tanaman pengganggu

    4. Pemupukan
    1. Pedoman pelaksanaan pemupukan harus berpedoman pada 5T, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu dan tepat aplikasi dan tepat frekuensi pemupukan.
    2. Sebelum pelaksanaan pemupukan, lokasi pupuk harus bebas dari gulma
    3. Sebelum dilakukan pemupukan, tempat pemupukan harus disemprot atau dibersihkan.
    4. Aplikasi Pemupukan dilakukan pada kondisi lembab untuk menjamin daya larut pupuk dan sebaiknya setelah hujan turun > 60 mm/bulan.
    5. Aplikasi pupuk
    • Pada umur s/d 12 bulan, lebar pemupukan dari tanaman pokok 30 -50cm 
    • Pada umur 2-3 tahun, lebar pemupukan dari tanaman pokok 50 – 100 cm
    • Jadwal Pemupukan
    • Jadwal pemupukan untuk TBM sesuai dengan norma yang berlaku.
    • Persiapan pemupukan
    • Jumlah dan dosis pupuk dihitung setelah selesai inventarisasi pohon.
    • Perencanaan pemupukan
    • Rencana pemupukan untuk setiap aplikasi dibuat oleh Kepala Tanaman dengan detail : nama Wilayah, tahun tanam, Petak, luas, Jumlah pohon , jenis pupuk, dosis per pohon, jumlah pupuk untuk setiap jenis pupuk, dan rencana tanggal pemupukan.
    Organisasi pemupukan
    • Dalam organisasi pemupukan terdiri dari
    • · 1 orang kepala group
    • · 5 orang peabur
    • · 1 orang tukang langsir dan pikul
    • Prinsip pemupukan bahwa setiap pohon memperoleh jumlah pupuk yang sama oleh sebab itu kepala group harus melakukan pengawasan dari belakang
    • Pemupukan dilakukan dari dalam areal mengarah ke luar untuk memudahkan jika terjadi kekurangan pupuk untuk petak tertentu.
    • Jumlah group tergantung dari luas areal yang akan dipupuk, semakin luas areal yang akan dipupuk semakin banyak group pupuk yang dipupuk.
    Pelaksanaan Pemupukan
    • Setiap permulaan pelaksanaan pemupukan harus dilakukan briefing kepada tenaga pemupukan untuk pengarahan dan pemahaman dalam pelaksanaan pemupukan.
    • Pelakanaan pemupukan harus tetap berpedman pada 5 T, tepat jenis, tepat dosis, tepat frekuensi, tepat waktu dan tepat aplikasi.
    • Khusus areal kontur pupuk ditabur pada larikan dan bukan di areal berbukit pupuk diberikan pada 6 – 8 larikan pada arah dinding teras. 
    • Pengendalian Kemasan bekas pupuk
    • Kemasan bekas pupuk dikumpulkan kemudian bagian dalam kemasan dibalik dan dikabas-kibaskan untuk memastikan pupuk sudah tidak ada lagi.
    • Kemasan pupuk yang lembab dan basah harus dijemur terlebih dahulu.
    • Kemasan pupuk yang sudah bersih, digulung dan diikat dengan tali per 10 lembar dan dicatat dalam log book dan selanjutnya diserahkan ke gudang material dengan menggunakan surat pengantar .
    Pengawasan pemupukan
    • Selama pelaksanaan pemupukan harus langsung diawasi oleh Mandor dan staff
    • Kepala Tanaman melaksanakan pengawasan periodic dengan focus pada areal yang telah dipupuk.
    • Manager Tanaman Agroforestry melakukan pengawasan on the spot
    Baca Juga : Benih Kakao Hibrida untuk bahan Bibit kakao
    5.  Pemangkasan

    Pemangkasan Tanaman Kakao dari Bahan Tanam Generatif dan SE
    Pemangkasan Bentuk
    1. Dilakukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)
    2. Bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang
    3. Cabang cabang primer dari jorquet dipelihara 3 (tiga) cabang dan dipilih yang kuat dan seimbang
    4. Cabang sekunder diatur pertumbuhannya ke zig zag supaya tidak bersaing
    5. Ujung cabang primer dipotong 1 meter dari jorquet untuk memacu dan memperkuat pertumbuhan cabang sekunder
    Pemangkasan Pemeliharaan
    1. Dilakukan pada tanaman menghasilkan (TM)
    2. Bertujuan untuk mempertahankan kerangka yang sudah terbentuk dan tanaman tetap sehat
    3. Mempertahankan tinggi kanopi 3,5 – 4 meter dan produktif dan dilakukan 1 kali dalam setahun
    4. Cabang yang dipangkas adalah
    • Ø cabang sakit, khususnya serangan VSD atau colletotricum
    • Ø cabang tumbuh meninggi > 3 m
    • Ø cabang balik,
    • Ø cabang cacing
    • Ø cabang terlindung atau cabang yang melindungi (over-lapping),
    • Ø cabang yang masuk jauh ke bagian dalam tajuk tanaman sebelahnya
    1. Frekuensi pemangkasan 6 – 8 kali per tahun, tergantung jenis klon, jarak tanam dan tipe iklim
    2. Pemangkasan pemeliharaan sebaiknya sering dilakukan dengan intensitas ringan jangan sampai terlambat supaya aerasi dalam kebun selalu baik dan tidak memicu pertunasan yang intensif
    3. Jorquet dan cabang primer dihindarkan sampai terbuka penuh supaya bantalan bunga tidak kering dan jorquet tidak pecah.
    4. Jadwal pemangkasan pemeliharaan pada akhir musim kemarau atau awal musim hujan kemudian diulang sampai 3 – 4 kali.
    5. Bersamaan dengan pemangkasan pemeliharaan dilakukan pemangkasan dan pemetikan buah busuk karena terserang Phytophtora palmivora dan buah sakit yang dipetik dikumpulkan dan dibenam dalam tanah.
    6. Bersamaan pemangkasan pemeliharaan juga dilakukan pembersihan epifit atau pakis picisan (Drymoglossum pilloseloides) yang tunbuh pada batang dan ranting kakao seja dini secara manual
    7. Tidak dibenarkan melakukan pemangkasan pemeliharaan pada saat tanaman kakao berbunga lebat atau sebagian besar buah masih kecil /pentil (panjang buah , 10 cm)
    8. Pada tanaman Cabang cabang primer dari jorquet dipelihara 3 (tiga) cabang dan dipilih yang kuat dan seimbang
    9. Cabang sekunder diatur pertumbuhannya ke zig zag supaya tidak bersaing
    10. Ujung cabang primer dipotong 1 meter dari jorquet untuk memacu dan memperkuat pertumbuhan cabang sekunder
    11. Kriteria pemangkasan yang benar :
    • Ø Spot cahaya sampai di permukaan tanah maksimum 25%
    • Ø Lingkungan tanaman tidak terlalu gela atau terang
    • Ø Semua pohon berbuah merata
    • Ø Buah dimulai dari permukaan tanah sampai ke pucuk
    • Ø Indeks luas daun (ILD) 3,7 – 5,7
    Pemangkasan merupakan salah satu Pemeliharaan yang Penting di tanaman Kakao

    Pemangkasan Tunas Air (Wiwilan) 
    1. Pembuangan tunas air dilakukan setiap bulan menggunakan tangan untuk menghindari kompetisi unsur hara
    2. Tunas air jika tidak dibuang akan menjadi pesaing bagi perkembangan bunga dan bantalan buah.
    6. Pengendalian Hama dan Penyakit
    1. Dalam monitoring tingkat serangan hama dan penyakit dilakukan pengamatan secara sample dan berdasarkan laporan dari team lapangan.
    2. Pelaksanakan pengendalian disesuaikan dengan tingkat serangan hama dan penyakit.
    3. Dalam perawatan dari hama dan penyakit dibahas khusus di pengendalian Hama dan penyakit.
    Berbagai tipe serangan Hama dan Penyakit
    7. Pemeliharaan Teras, Rorak, Jalan dan saluran Air
    Pemeliharaan jalan
    1. Bentuk jalan harus dipelihara selalu dalam kondisi cembung untuk semua jenis jalan : jalan utama, jalan transport dan jalan blok.
    2. Jika ada genangan, airnya dikeluarkan atau dikuras dan lumpur dikerok selanjutnya ditimbun dengan sirtu atau batu untuk dipadatkan
    3. Dalam kondisi spot, dapat digunakan manual tetapi apabila memanjang dan banyak digunakan unit alat berat.
    4. Bila jalan bergelombang dan berlubang digunakan grader dan dicompact.
    5. Jalan control yang nantinya digunakan untuk pengumpulan hasil dibiarkan ditumbuhi rumput dan perawatannya dibabat bersamaan dengan perawatan gawangan.
    6. Rotasi pemeliharaan secara manual 1 kali setiap 2 bulan dan secara mekanis 1 kali dalam setahun.

    Pemeliharaan Saluran air
    1. Pemeliharaan saluran air terutama pada titik-titik penyumbatan akibat erosi maupun sampah yang menumpuk
    2. Saluran air dibersihkan atau dicuci setiap 1 kali dalam 6 bulan
    3. Tanah yang tertimbun dan sampah yang menumpuk di saluran dan dasar parit dikerok dan dikeluarkan dari saluran minimal 1 meter dari saluran.
    4. Gulma yang tumbuh di dinding parit dikikis dan dibuang keluar.
    Pemeliharaan Rorak dan Teras
    1. Pemeliharaan rorak di atas benteng
    2. Rorak berfungsi untuk menampung air dan secara perlahan akan tertimbun tanah endapan yang dibawa air
    3. Pemeliharaan rorak pada tanah yang bertekstur ringan, dilakukan dengan cara mengeruk endapan tanah dan membuang material dari rorak.
    4. Pada tanah dengan tekstur berat endapan tanah tetap dibiarkan tetap dalam rorak, hal ini untuk memperbaiki kondisi tanah dan jika rorak sudah penuh rorak baru dibuat di tempat yang baru dan tidak terlalu jauh dari lokasi awal.

    Pemeliharaan teras
    1. Setiap tahun, teras individu atau teras bersambung yang rusak diperbaiki. Kerusakan biasanya terjadi pada cekungan dan di dinding teras yang mengakibatkan akar lateral terbuka menonjol keluar.
    2. Cekungan tanah dan dinding teras yang rusak diperbaiki supaya akar lateral yang terbuka ditutup dan tanah di teras diratakan sampai menutup perakaran yang terbuka.
      Pemeliharaan Jalan dan Saluran Air

    0 Response to "PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO"

    Post a Comment

    Arsip Blog

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel